BNN Gerebek Pabrik Sumpit
Pabrik Sumpit di Tasik Digerebek BNN dan Dipasang Garis Polisi, Warga Bergerombol Ingin Lihat
BNN akan menggelar konferensi pers terkait penggrebekan pabrik sumpit di Kampung Awilega RT 02 RW 08, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Ta
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Theofilus Richard
Hingga kini belum bisa dipastikan penggerebekan terkait apa, karena pihak BNN maupun polisi belum bisa dimintai keterangan.
Karang Taruna setempat Ajat Sudrajat (42), mengatakan tidak mengetahui pasti mengenai adanya aktivitas aparat hukum di pabrik tersebut.
"Saya juga tidak tahu, sehabis Magrib mendapat informasi banyak polisi di sini," kata dia saat dijumpai di lokasi.
Ajat mengatakan pihaknya selama ini tidak mengetahui aktivitas apa yang ada di dalam pabrik.
"Pabriknya tertutup, warga sini tahunya pabrik sumpit," ujarnya.

Pemilik pabrik tertutup
Pemilik pabrik dikenal warga sebagai Mas Jawa.
Sebutan tersebut diterapkan warga karena pemilik pabrik tersebut memang pendatang beretnis Jawa.
"Pemiliknya saya tahu Mas Jawa, memang pendatang. Orangnya jarang bersoisialisasi, warga tidak ada kecurigaan karena tahunya ini pabrik sumpit dan tusuk sate," kata seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi, Juhari (50).
Menurut Juhari, pabrik tersebut memperkerjakan sebanyak sepuluh orang dan telah beroperasi lebih dari setahun.
"Pekerjanya juga dari Jawa kebanyakan, ada 3 orang perempuan warga sekitar yang katanya bekerja di sana," katanya.
Dia juga bertanya-tanya mengenai aktivitas di dalam pabrik sehingga banyak petugas polisi di pabrik tersebut.
"Semenjak dari pukul 16.00 WIB sudah ramai kirain ada apa," ujarnya.
Sebelumnya, dua orang dari dalam pabrik langsung di bawa polisi ke arah Mapolsek Kawalu sekitar pukul 20.40 WIB.
Sementara itu berdasarkan pantauan Tribun Jabar di lokasi Sejumlah petugas dengan kaus bertuliskan BNN, polisi, dan berseragam TNI bersiaga dan lalu lalang di lokasi.