Kisah Sedih Seorang Guru Honorer, Dianiaya Orangtua Murid Hingga Memar, Jilbab Ditarik Hingga Lepas
Kisah sedih seorang guru honorer. Dianiaya orangtuan murid hingga memar. Jilbab ditarik hingga lepas.
Pelaku Temperamen
Aparat kepolisian memastikan telah memproses laporan kasus wali murid yang menganiaya Rahmah (35) guru honorer Sekolah Dasar (SD) Negeri Jambi Baru.
AKP Dodi mengaku jika penyidik telah memanggil terlapor tapi tidak bersedia hadir.
Dari sikapnya, kata Kapolsek AKP Dodi, pelaku tampak temperamen sehingga apa yang diarahkan polisi maupun perangkat desa tidak diindahkan.
Bahkan surat panggilan polisi yang dikirim melalui kepala desa maupun kadus, pelaku tidak mau menerimanya.
Pelaku menyatakan tidak mau menerima surat polisi.
Polisi akan kembali melayangkan surat panggilan kedua, Senin (25/11/2019).
Menurut Polisi, terduga pelaku tidak kooperatif dengan aparat penegak hukum.
Sehingga, jika pemanggilan kedua tak kunjung direspon oleh terduga pelaku, maka akan dilakukan pemanggilan paksa oleh petugas.
Polisi sendiri sudah berupaya mengarahkan penyelesaian secara kekeluargaan. Korban sendiri menurut AKP Dodi, sudah berlapang dada untuk diselesaikan secara kekeluargaan, tapi pelaku justru lebih keras.
Anak Pelaku Berkelahi dengan Temannya
Penganiayaan itu terjadi Rabu (20/11/2019) pukul 10.30 WIB, yang bermula dari peristiwa pada 22 Oktober, di mana anak pelaku berkelahi dengan teman sekelasnya.
Saat itu, Rahmah sedang menulis di papan tulis dan diberitahu jika sang murid menangis. Lalu sebagai wali kelas, Rahmah mendamaikan sang murid karena hanya masalah kecil.
Lalu, lanjut Rahmah, berselang sepekan yakni Sabtu (26/10/2019) lalu wali murid berinisial SN datang ke dalam kelas saat proses belajar sedang dimulai dan menghampiri anaknya.
Rahmah sempat menanyai sang murid mengapa ibunya datang dan ternyata SN mendengarnya dan kembali masuk ke kelas.