Kisah Sedih Seorang Guru Honorer, Dianiaya Orangtua Murid Hingga Memar, Jilbab Ditarik Hingga Lepas

Kisah sedih seorang guru honorer. Dianiaya orangtuan murid hingga memar. Jilbab ditarik hingga lepas.

Editor: taufik ismail
SERAMBINEWS.COM
Rahmah, guru honorer yang dianiaya orangtua siswanya. 

Selain itu, oknum wali murid berinisial SH alias MP itu juga mencubitnya hingga membiru.

Sayangnya, warga yang menyaksikan tidak ada yang melerai hingga Rahmah mengalami memar.

Akibat penganiayaan, Rahmah belum berani masuk ke sekolah.

Sang ibu guru Rahmah juga mengaku kepalanya masih sakit sehingga belum mampu ke sekolah.

Kalaupun ke sekolah, kata Rahmah dia harus ditemani karena trauma dan kuatir kembali bertemu dengan wali murid atau orangtua siswa yang menganiayanya.

Rahmah telah melaporkan ke Mapolsek Sultan Daulat atas penganiayaan yang menimpanya dengan nomor surat tanda laporan LP-B/12/XI/2019/Sek Sultan Daulat 2019.

Rahmad berharap kasusnya cepat selesai dan tidak ada guru lain yang menjadi korban keganasan orangtua siswa.

”Saya berharap kasus ini diproses secara hukum sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi kejadian sama yang menimpa guru. Terus terang kami trauma, saya masih syok, anak saya takut,” ujar Rahmah.

Anak Pelaku Dipaksa Mengaku

Kapolres Aceh Singkil AKBP Andrianto Agramuda melalui Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi saat dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (24/11/2019) malam mengatakan, terkait tuduhan wali murid, bahwa sang guru mencubit anaknya saat belajar, harus bisa dibuktikan sang wali murid dengan bukti dan saksi-saksinya.

Menurut AKP Dodi, sejauh ini tidak ada bukti kuat jika sang guru mencubit anak pelaku penganiayan.

Malahan, kata AKP Dodi, sekilas terdengar dari para murid maupun guru di sana, ternyata pelaku memaksa anaknya untuk mengakui bahwa gurunya yang mencubit.

Masalahnya, anak yang masih duduk di kelas III B itu takut, sehingga apa yang disuruh ibunya dituruti.

Namun fakta di lapangan, guru maupun murid-murid membantah melihat Rahmah mencubit anak pelaku.

”Setelah kami telusuri ke sekolah, bahwa baik guru atau murid-murid mengatakan tidak ada korban mencubit anak pelaku. Bahkan memukul juga tidak ada, sudah kami telusuri itu,” ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved