Cerita Ridwan Kamil Gadaikan Motor untuk Ikut Pilkada Hingga Tak Setuju Pilkada Dipilih DPRD
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tidak setuju dengan opsi mengembalikan pemilihan kepala daerah (pilkada) dipilih oleh DPRD setiap wilayah.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, tidak setuju dengan opsi mengembalikan pemilihan kepala daerah (pilkada) dipilih oleh DPRD setiap wilayah.
Ia ingin pilkada tetap pemilihan langsung oleh warga, seperti yang telah dipraktikan dalam 20 tahun.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini mengatakan dirinya adalah produk pilkada langsung, baik sebagai Wali Kota Bandung maupun sebagai Gubernur Jabar.
Walaupun ada beberapa kekurangan dalam pilkada langsung, Ridwan Kamil menilai pemilihan ini lebih baik daripada pemilihan tidak langsung.
"Faktanya pilkada mahal, tapi kalau mau dikembalikan ke DPRD, saya kira secara pribadi kurang tepat. Mendingan kita wacanakan bagaimana bikin pilkada murahnya, begitu," kata Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Rabu (20/11/2019).
• Ridwan Kamil Beri Penghargaan untuk Tujuh Pabrik AQUA di Jabar karena Program Lingkungan
Ridwan Kamil menyontohkan, di India yang jumlah penduduknya jauh lebih banyak, melaksanakan pemilihan secara digital sehingga bisa lebih murah.
Sedangkan di Indonesia, masih harus memakai prosedur manual, termasuk menggunakan saksi.
Setiap pasangan, katanya, setidaknya harus menempatkan seorang saksi di tiap TPS.
Di Jabar, ujarnya, ada sekitar 70 ribu TPS. Sedangkan, setiap saksi harus diberi anggaran sekitar Rp 100 ribu per orang.
Ridwan Kamil Sabet Penghargaan Gubernur Entrepreneur Award dan Marketeer of The Year 2019 |
![]() |
---|
Jabar Raih Penghargaan Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran di Anugerah KPI 2019 |
![]() |
---|
Heboh Rocky Gerung Sebut Presiden Tidak Mengerti Pancasila, Video di ILC Dihapus, PDIP Siap Lapor |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Hadiri Wisuda ISBI Bandung, Wisudawan Diminta Jadi SDM yang Kompetitif dan Produktif |
![]() |
---|
Mengapa SKT FPI Tak Diperpanjang? Ini Sederet Ganjalannya, dari NKRI Bersyariah sampai Hisbah |
![]() |
---|