Fakta Gedung SDN Gentong Ambruk di Pasuruan, Baru 2 Tahun Hingga Reaksi Mendikbud Nadiem Makarim
Seorang guru dan satu murid menjadi korban ambruknya gedung SDN Gentong, Kecamatan Gadingnrejo, Kota Pasuruan ambruk, Selasa (5/11/2019) pagi.
Guru pengajar yang meningal dunia di lokasi bernama Sevina Arsy Putri Wijaya (19). Korban meninggal saat berada di kelas V A. Sementara, siswa yang meninggal dari kelas II B, bernama Irza Almira.
Kedua korban meninggal tertimpa reruntuhan bangunan kelas.
2. Enam siswa masih dirawat
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan dr Tina Soelistiani mengatakan, pasca-kejadian ambruknya SDN Gentong, enam siswa yang tertimpa atap sekolah masih dirawat secara intensif.
"Yang dirawat enam anak. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah ditangani oleh dokter spesialis," ujarnya, Rabu (6/11/2019).
Tina menjelaskan, dari enam anak yang dirawat di rumah sakit tersebut, ada dua anak yang menjalani operasi, yakni AM dan DH. AM menderita luka pada paha dan DH terluka di jari kaki.
Kondisi kedua pasien saat ini stabil meski masih dalam observasi spesialis tulang sedangkan siswa lainnya sedang dalam perawatan di rumah sakit, sambil menunggu proses observasi oleh tim dokter yang menangani.
"Intinya kondisi anak saat ini sudah mulai membaik," katanya.
3. Gedung sekolah baru diganti 2 tahun
Barung mengatakan, saat ini pihaknya dan Polres Kota Pasuruan langsung melakukan pemeriksaan awal peristiwa ambruknya gedung sekolah tersebut.
Dari informasi yang diterima pihaknya, sambung Barung, atap gedung sekolah yang ambruk tersebut baru diganti pada tahun 2017.
"Informasi awal yang kita dapat atap kelas baru diganti pada 2017. Dugaan awal, konstruksi atap tidak sesuai spesifikasi," kata Frans Barung Mangera.
Terkait peristiwa itu, lanjutnya, polisi segera memeriksa pemborong serta pihak yang membuat perencanaan gedung.
"Nanti semua pihak terkait akan diperiksa, arahnya pasti ke sana," ujarnya.
4. Gedung tak sesuai spesifikasi
