Warga Berebut Air Bekas Cucian Gong Sekaten di Keraton Kanoman Cirebon, Ngalap Berkah
Sejumlah warga berebut air bekas cucian Gong Sekaten di Langgar Alit Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Sejumlah warga berebut air bekas cucian Gong Sekaten di Langgar Alit Keraton Kanoman, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Rabu (6/11/2019).
Mereka berdesakan mengerumuni ember dan kolam khusus penampungan air yang telah dicampur bunga tujuh rupa.
Pantauan Tribun Jabar, mereka telah memadati kompleks Keraton Kanoman kira-kira sejak pukul 07.30 WIB.
Saat prosesi Nyiram Gong Sekaten dimulai, warga pun langsung bergeser ke Langgar Alit Keraton Kanoman.
Mereka terlihat membawa berbagai peralatan untuk menampung air, dari mulai gayung, ember, jeriken, hingga botol air minum kemasan.
• Seorang Wanita di Kota Cimahi Kaget Banget, Ular Kopi Sembunyi di Bawah Kasur yang Ditidurinya
Gong Sekaten dicuci sebelum digunakan pada rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Keraton Kanoman.
Patih Keraton Kanoman, Pangeran Patih Raja M Qodiran, mengawali ritual itu dan mencuci gong besar dalam ember khusus.
Ember itu telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga air yang digunakan untuk mencuci gong tersebut mengalir ke kolam khusus.
Terdapat dua kolam berbentuk lingkaran yang disiapkan untuk menampung air bekas cucian Gong Sekaten.
Saat tradisi itu selesai, puluhan warga langsung mengambil air bekas cucian menggunakan peralatan yang dibawanya.
• Tiap Bulan Menstruasi, Perut dan Badan Tak Ada Perubahan, Tiba-tiba Entin Melahirkan
Mereka rela berdesakan untuk mendapatkan air yang dipercaya mengandung berkah itu.
Bahkan, ada juga warga yang menyiramkan air bekas cucian ke badannya menggunakan ember yang dibawanya.
Sejumlah abdi dalem juga tampak membantu mengambil air itu untuk para orang tua yang datang agar tidak terhimpit warga lainnya.
Selain air bekas cucian, warga juga terlihat berebut mengambil serbuk bata merah yang digunakan untuk menggosok Gong Sekaten.
Pasalnya, usai dicuci Gong Sekaten digosok menggunakan sabut kelapa dan serbuk bata merah untuk menghilangkan karatnya.
"Gong Sekaten ini peninggalan Sunan Gunung Jati dan sebelum dicuci juga dibacakan doa dan selawat sehingga warga mengambilnya," ujar Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/sejumlah-warga-berebut-mengambil-air-bekas-cucian-gong-sekaten.jpg)