Ini Pesan Sosok Biksu kepada Rusmanto Terkait Temuan Batu Bata yang Diduga Bagian dari Candi

Puluhan batu bata kuno yang ditemukan anggota Polsek Lelea Brigadir Rusmanto diduga kuat merupakan bagian struktur bangunan candi masa Hindu-Budha.

Editor: Dedy Herdiana
istimewa
Brigadir Rusmanto saat mengantar Yayasan Tapak Karuhun Nusantara ke lokasi penemuan batu bata yang diduga kuat tilas bangunan Candi Hindu-Budha di Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jumat (25/10/2019) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Puluhan batu bata kuno yang ditemukan seorang anggota Polsek Lelea, Brigadir Rusmanto diduga kuat merupakan bagian dari struktur bangunan candi masa Hindu-Budha.

Candi itu dahulunya adalah pusat penyebaran agama Hindu-Budha pada masa sebelum penyebaran agama Islam masuk ke Indramayu.

Brigadir Rusmanto menjelaskan, berdasarkan keterangan yang disampaikan sosok jin biksu itu kepadanya, menerangkan bahwa candi-candi tersebut berjumlah lebih dari satu.

Cerita Polisi Indramayu Didatangi Mahluk Halus Serupa Biksu, Setelah Berbicang Langsung Menghilang

Ditemukan oleh Polisi atas Bisikan Biksu, Batu Bata Bekas Bangunan Candi Hindu-Budha di Indramayu

Candi itu tersebar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Juntinyuat dan Kecamatan Karangampel. Dahulunya candi itu adalah rumah sekaligus tempat berlatih sosok biksu ini.

"Saya diminta untuk menyelamatkan dan merawat puing-puing yang tersisa itu," ujar dia.

Sosok jin biksu juga menerangkan, alasan candi-candi tersebut tersebar ke berbagai titik yaitu guna menyebarluaskan agama Hindu-Budha di Indramayu.

Brigadir Rusmanto, Senin (28/10/2019).
Brigadir Rusmanto, Senin (28/10/2019). (tribunjabar/Handhika Rahman)

Fenomena ini persis seperti kondisi candi-candi lain di Indonesia yang posisinya saling menyebar. Ada tempat khusus berlatih, asrama, beribadah, dan lain-lain.

Meski demikian, sosok biksu yang menemuinya itu tidak menerangkan secara detail tahun berapa candi tersebut dibuat.

Ia juga menerangkan bahwa ajaran Hindu-Budha di Indramayu pada masa itu hilang tergerus karena masuknya penyebaran agama Islam ke Indramayu.

Pengaruh Islam itu disebarluaskan oleh seorang ulama yang bernama Syekh Samaun di sekitaran lokasi candi.

"Jadi pengaruh ajaran Hindu-Budha ini kalah oleh agama Islam yang dibawakan oleh Syekh Samaun," ucap Brigadir Rusmanto.

Dari beberapa titik-titik lokasi candi yang ditunjukkan oleh biksu tersebut baru satu lokasi yang berhasil Brigadir Rusmanto temukan pada Jumat (25/10/2019).

Lokasi itu terletak di sebuah lahan perkebunan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.

Bukti kuat batu bata kuno ini merupakan bagian bangunan candi karena berukuran tidak lazim, yaitu dengan panjang 35 centimeter, lebar 20 centimeter, dan tebal 8-10 centimeter.

Pada batu bata kuno itu juga terdapat tapak kaki anjing yang persis seperti yang terdapat pada Candi Bojong Menje Karawang.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved