Kisah Keluarga Terpidana Korupsi yang Rekeningnya Diblokir, Jualan Nasi Uduk, Asuransi Anak Diblokir
Rekening tabungan jadi obyek barang sitaan dalam pengungkapan kasus dugaan tindak pidana korupsi. Terkait hal ini
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
"Jualan kopi, dijualnya ke teman-teman, kerabat saudara. Dititip di saudaranya juga untuk dijual," ujar anak laki-laki berusia sekitar 18 tahun itu.
Dian heran, kenapa rekeningnya masih diblokir padahal hakim sudah mengetuk palu. Ia dan suaminya sudah melayangkan surat ke KPK untuk membuka blokir.
"Sudah mengajukan surat tapi belum dibalas. Saya tanya-tanya, katanya rekening belum bisa diblokir selama denda yang Rp 400 juta belum dibayar," ujar Dian. Anak perempuannya, berkerudung, juga enggan disebutkan identitasnya menimpali.
"Mau bayar denda gimana, denda malah lebih besar daripada isi rekeningnya," kata dia.
• Pemeran Pria Video Vina Garut Mengaku Tak Bersalah, Sebut Hanya Korban, Polisi Buru Pria Bertopeng
Hal serupa dialami tersangka dugaan suap pengesahan substansi revisi Raperda RTRW yang sudah disahkan Pemkab Bekasi, Iwa Karniwa.
Jabatan terakhirnya Sekretaris Daerah Jabar, Iwa Karniwa. Saat ini, ia ditahan di Rutan KPK karena diduga menerima suap Rp 900 juta dari PT Lippo Cikarang, berkaitan dengan proyek Meikarta.
Pengacara Iwa, Anton Sulton mengatakan, rekening milik Iwa saat ini diblokir. Aset berupa uang milik Iwa disimpan di sejumlah rekening miliknya. Nasib keluarga Iwa memang tidak seperti nasib istri Wahid Husen yang berjualan nasi uduk.
"Kalau sampai jualan sih setahu saya enggak. Ibu Iwa sebelumnya sudah jualan. Cuma memang kondisi ekonomi mereka setelah Pak Iwa ditahan berbeda dibanding sebelumnya. Satu bulan setelah ditahan, keluarga cerita soal ekonomi," kata Anton.
Wajar saja, Iwa menjabat Sekda Jabar. Statusnya penyelenggara negara. Berbagai tunjangan dan fasilitas dia peroleh. Namun semuanya sirna saat ia jadi tersangka.
• Enam Bandit Jalanan di Bandung Diringkus, Sasarannya Nasabah Bank, Begini Modus Operandinya
"Cerita keluhan kondisi mereka. Seperti ada barang-barang Pak Iwa yang dijual," ujar Anton. Penjualan barang itu kata dia, dampak dan berkaitan dengan pemblokiran rekening.
"Iya berkaitan dengan itu (pemblokiran rekening). Hanya saja saya tidak tahu pasti barang apa saja yang dijual, yang pasti bukan mobil karena saya tanya ke keluarga, orang dekat dan orang Gedung Sate, pak Iwa katanya enggak ada mobil, paling mobil dinas," ujarnya. Namun memang ada sejumlah tanah yang dimiliki.
Anton menambahkan, saat ini, keterangan dari keluarga, Iwa sudah tidak menerima gaji dari negara