WJF Meriahkan Akhir Pekan di Gedung Sate, Suguhkan Deretan Gerai Kopi Priangan hingga Kerajinan Khas
West Java Festival memeriahkan kawasan Gedung Sate dan Gasibu, Kota Bandung, akhir pekan ini, Jumat (1/11/2019) sampai Minggu (3/11/2019).
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, M Syarif Abdussalam
TRIBUN JABAR.ID, BANDUNG - West Java Festival memeriahkan kawasan Gedung Sate dan Gasibu, Kota Bandung, akhir pekan ini, Jumat (1/11/2019) sampai Minggu (3/11/2019).
Menggandeng berbagai instansi dan perusahaan, kegiatan ini memeriahkan rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-74 Provinsi Jawa Barat.
Ditata dengan dekorasi berciri khas budaya Sunda, Cirebon, Melayu, Belanda, Arab, dan Jepang, acara ini menyajikan penampilan dari berbagai komunitas, band papan atas, hingga atraksi kebudayaan.
• Ada Kopi Gratis di West Java Speciality Coffe Festival, Berikut Rangkaian Kegiatannya
• West Java Festival 2019 Siap Meriahkan Pertengahan Oktober di Gedung Sate
Festival ini menyuguhkan deretan gerai kopi Priangan, buah dan sayur, kuliner, olahan ikan, diskon aplikasi hotel, sampai berbagai produk kerajinan khas Jawa Barat.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Iwan Darmawan mengatakan mulai 2018 Pemprov Jabar berupaya mengakselerasi setiap program bertajuk festival, di antaranya festival ini.
"Kami manargetkan 70 persen yang datang ke festival ini adalah kalangan milennial. Maka kita siapkan konten yang memang cocok untuk mereka," ujar Iwan di Gedung Sate, Jumat (1/11/2019).
Iman mengatakan dengan berbagai konten yang seru dari seluruh daerah di Jabar dan berbagai kedinasan serta komunitas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memprediksi akan ada sekitar 25 ribu pengunjung ke acara ini.
Untuk bisa datang dan menikmati sejumlah sajian di West Java Festival, masyarakat tidak harus mengeluarkan uang sepeserpun. Data yang masuk untuk mendapatkan tiket diperlukan sebagai informasi yang nantinya bisa digunakan oleh Pemprov Jabar.
Untuk menggelar festival sebesar ini, total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 3 miliar. Pemprov Jabar mengeluarkan dana sekitar Rp 1,6 miliar, sedangkan sisanya berasal dari kerja sama dengan pihak swasta.
Menurut Iwan, dana sebesar ini termasuk kecil dengan targetan perputaran perekonomian secara keseluruhan Bandung Raya ditaksir mencapai Rp 50 miliar. Sedangkan untuk perputaran uang di acara tersebut diperkirakan Rp 5 miliar.
"Kami perkirakan dari setiap orang yang ada di acara ini akan mengeluarkan uang sekitar Rp 200 ribu. Jadi ini pentingnya festival di Jabar ini untuk mendorong kinerja eknomi daerah," ujarnya.
Pembukaan West Java Festival diselenggarkan pada Jumat (1/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Pembukaan acara bakal dimeriahkan dengan kegiatan pasar festival.
Pada hari kedua ada pembukaan acara dengan karnaval kebudayaan dari perwakilan kabupaten dan kota di Jabar. Kemudian ada juga kegiatan makan ikan gratis serta minum berbagai varian kopi secara gratis.
"Banyak yang kita gratiskan mulai dari buah-buahan lokal, serta banyak produk dari binaan dinas yang bisa dimakan gratis setiap pengunjung," kata Iwan.
Tim Ahli Jabar Juara (TAJJ) Kebudayaan Pemprov Jabar, Marintan Sirait, mengatakan Provinsi Jabar memiliki banyak kebudayaan yang layak ditampilkan di depan umum. Dalam West Java Festival, rencananya akan ada tari-tarian seperti Tari Ketuk Tilu, Tari Sri Pohaci, Tari Topeng Losari, hingga Tari Gatot Kaca. (Sam)