Masyarakat Teriak Tarif Iuran BPJS Naik 100 Persen, Tengok Gaji Direksi BPJS yang Fantastis Besarnya

Kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan masih menjadi bahasan serius di masyarakat. Di sisi lain, gaji para direksi begitu besar, malah bonus dinaikan

Editor: Kisdiantoro
TRIBUN PONTIANAK / GALIH NOFRIO NANDA
Kenaikan tarif iuran BPJS Kesehatan masih menjadi bahasan serius di masyarakat. 

"Tanggapannya naik sih naik tapi jangan terlalu tinggi lah, kasihan saya kan kelas menengah ke bawah,"katanya.

Layanan BPJS menurut Rosiati sama saja, dari pelayanannya baik, tidak membedakan penggunaan BPJS maupun tidak.

Pelayanan yang di harapkan salah satu pasien ini adalah pelayanannya lebih bagus lagi.

"Jangan sampai ada kata-kata, oh ini mah BPJS yang bayar dan nggak bayar untuk yang miskin kan nggak bayar,"tambahnya.

Rosiati menegaskan kembali, pernah mendengar BPJS yang tidak bayar atau gratis itu BPJSnya untuk pelayanannya berbeda atau lain.

Berharap kedepannya lebih baik lagi, lebih bagus lagi dan di usahakan naiknya jangan terlalu tinggi.

Menurut Rina Oktaviani juga pengguna BPJS terkait masalah kenaikan BPJS mengatakan karena fungsi BPJS ini bagus bagi pengguna BPJS karena memang pemanfaatnya bisa maksimal.

"Cuma kenaikkan yang langsung 100% itu buat kami agak berat, kenapa nggak naiknya itu perlahan," ungkapnya.

Gunawan peserta BPJS juga mengatakan hal yang sama.

"Caranya sosialisasi dulu aja, jangan keburu-buru di naikkin,"pungkasnya.

Di tengah pro dan kontra yang mengemuka, kehadiran BPJS kesehatan berhasil menjadi obat bagi kaum bawah yang selama ini sulit mendapatkan akses kerumah sakit dan memperoleh jaminan pengobatan.(*)

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved