Duit Rp 1,4 triliun Cair untuk Sungai Citarum Mulai Tahun Depan
Dana Rp 1,4 triliun untuk normalisasi Sungai Citarum dari hulu sampai hilir dipastikan mulai cair pada 2020
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
“Kita selalu gunakan dua pendekatan. Pertama, pendekatan teknokratis, yang ilmiah yang terukur. Ada yang populis, cara jangka pendek yang masyarakat itu ingin lihat. Dua ini harus jadi strategi kita dalam berkomunikasi. Jadi, para Dansektor kalau kerja divideoin saja, di-foto kegiatannya, di-sharing. Supaya warga melihat bahwa kita sedang berproses,” katanya.
Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim Kemenko Kemaritiman Tb Haeru Rahayu menuturkan meski berbagai upaya positif dijalankan, tapi kinerjanya memang belum maksimal.
"Saya selalu katakan, masa bulan madu di tahun kedua ini telah selesai," katanya.
Tb Haeru mengatakan kinerja yang belum maksimal terletak pada koordinasi antarpemerintah daerah. Ia menilai, penyelesaian sejumlah persoalan Sungai Citarum harus dilakukan lintas daerah, tidak masing-masing.
Peran pemerintah daerah ke depan, kata dia, sangat penting karena TNI yang selama ini menjadi garda terdepan program Citarum Harum kembali ke barak dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut TB Haeru, berdasarkan informasi, banyak yang menyampaikan masyarakat sudah memilah dan mendaur ulang tapi kebingungan menyalurkannya. Ternyata, tempat penampungan sampah cuma di Sarimukti sehingga masyarakat butuh teknologi sambil menunggu penggunaan incinerator.
"Hari ini kami akan mengemas dari 13 program jadi 6 yang dipercepat. Harapannya kalau Jokowi minta 7 tahun, gubernur 5 tahun kan inginnya. Kalau saya optimistis," katanya.
TB Haeru mengatakan, ia optimistis karena melihat dua tahun ini cukup ada hasilnya dan masih ada waktu. Fokus tahun ketiga, melanjutkan semua program. Termasuk, lahan kritis, menertibkan industri, dan membangun tempat pengelolaan sampah pada 2020.
• Napi Kasus Pembunuhan di Lapas Makassar Ditemukan Tewas Gantung Diri, Kondisi Kejiwaan Tak Stabil
"Sudah banyak perusahaan yang ditindak, yang P21 saja ada sekitar 39 sampai 49, dan yang sudah jatuh vonis ada 2," katanya.
Menurut Haeru, yang terpenting dari lokakarya ini adalah tindak lanjut yang perlu dilakukan ke depan untuk mempercepat program penanganan Citarum. Haeru mengaku, salah satu persoalan semenjak dua tahun program Citarum Harum berjalan adalah masalah koordinasi. Selain itu, Satgas juga ingin mengubah mindset masyarakat terhadap persoalan lingkungan yang ada.
Meski begitu, Haeru optimisti program penangangan Citarum akan berjalan maksimal dan membuahkan hasil. “Optimisnya masih ada repons yang positif ketika kita berkomunikasi dengan kementerian/lembaga, LSM, dan lainnya,” kata Haeru.