Kapolri Tito Karnavian Biasa Perlente dan Sangar, Gini Penampilan Saat Tak Dinas, Bisa Mengenalinya?
Melihat sosok Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, jenderal bintang empat ini selalu muncul di layar kaca.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Sosok Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, memang selalu muncul di layar kaca.
Setiap ada kasus besar yang menyita perhatian publik, khususnya mengganggu ketertiban dan kemanan negara, Kapolri Tito Karnavian selalu tampil paling depan.
Ia yang mengenakan seragam polisi selalu terlihat perlente. Kesan sangar, tegas, juga gagah pun melekat dari sosoknya.
Tak heran, kharisma jenderal bintang empat ini kerap menjadi sorotan dan perbincangan.
Namun, seperti apa penampilannya saat tak dinas dan lepas dari seragamnya?
Baru-baru ini foto Tito Karnavian tanpa seragam polisi muncul di media sosial.
• Bocoran dari Kapolri Tito Karnavian Soal Kerusuhan di Papua, Sebut Ada Keterlibatan Pihak Asing
Foto tersebut diposting oleh politisi muda ternama, Diaz Hendropiyono.

Melalui Instagram, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu mengunggah foto-foto pesta ulang tahunnya.
Satu di antara kumpulan kolase foto itu ada sosok Kapolri Tito Karnavian.
Penampilan Kapolri tampak berbeda dari biasanya.
• Kapolri Jenderal Tito Karnavian Mengaku Tak Nyaman Tangani Kasus yang Melibatkan Purnawirawan
Ia yang biasa tampak sangar saat berseragam jenderal polisi justru terlihat lebih kalem.
Dilihat dari foto-fotonya, ia mengenakan setelan yang lebih kasual.
Ia mengenakan kemeja putih bermotif. Namun, tak terlihat jelas apa motif pakaiannya, tapi terlihat seperti batik.
Kemudian, ia melapisi kemejanya itu menggunakan luaran berupa jaket.

Penampilan Tito Karnavian saat menghadiri acara ulang tahun Diaz Hendropriyono ini tampak sangat santai.
Ia terlihat kalem dan kebapakan.
Kapolri juga menunjukkan senyum ramah dalam foto itu.
Melalui keterangan fotonya, Diaz Hendropriyono pun tampak mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kapolri Tito Karnavian.
Tak hanya itu, ia pun menuliskan terima kasih kepada sejumlah pejabat, hingga pengusaha dan pengacara kondang yang telah hadir.
"Sekedar foto2x acara ulang tahun bbrp hari yg lalu
Terima kasih yang tak terhingga kepada bapak2x yang saya banggakan, Try Sutrisno, Oesman Sapta Odang (Wakil Ketua MPR),
Jend. Pol. Tito Karnavian (Kapolri), Airlangga Hartarto (Menperin), Agus Kartasasmita (Mensos), Amran Sulaiman (Mentan), Arief Yahya (Menpar) Bahlil Lahadalia,
• Beda Kasus Soenarko dan Kivlan Zen Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Lodewijk Paulus (Sekjen Golkar), Marsetio (KSAL 2012-2014), Hayono Isman (Menpora 1993-1998), Rusli Habibie (Gubernur Gorontalo), Saleh Husin (Menperin 2014-2016), Rachmat Gobel (Mendag 2014-2015),
Aulia Rahman (Dubes RI di Ceko 2016-2019), Syahrul Yasin Limpo (Gubernur Sulawesi Selatan 2008-2018), Gories Mere (Staf Khusus Presiden),
Lenis Kogoya (Staf Khusus Presiden), Wishnutama, Ahmad Sahroni, dan Raja Juli Antoni (Sekjen PSI)
Hadir juga diantara para tamu bapak dan ibu, Raam Punjabi, Setiawan Djody, Oppie Andaresta, Andre Hehanussa, Katon Bagaskara, Yovie Widianto, Hotman Paris,
Farhan, Wirang, Repvblik Band (walau ngga sempat foto), Balawan (gitaris paling top), Ayushita, Ade Rai (tokoh olahraga kebanggaan Indonesia),
Abi Soerjosoemarno, Jeremy Thomas, Ajudan Pribadi, Emma Waroka, Ivanka SLANK, Akbar, Cak Lontong, dan masih banyak lagi
Dan tentunya kawan2x sahabat mulai SD, sampai sekarang dan seluruh keluarga besar PKPI yang meramaikan.
Maaf karena fotonya banyak, ngga muat untuk ditampilkan semua di IG. Jangan salahkan saya ya he he
Sekali lagi terima kasih sudah hadir ke acara ulang tahun saya, salam selalu," tulis Diaz Hendropriyono.
Kata Kapolri Soal Kerusuhan Papua
Beberapa waktu lalu, sempat terjadi kerusuhan di Manokwari, Papua.
Kapolri Tito Karnavian buka suara mengungkap kronologi lengkapnya.
Menurutnya, kerusuhan itu memang dipicu dari peristiwa yang terjadi di Surabaya dan Malang.
"Ini di-triger adanya kejadian di Surabaya dan Malang, ini kita sesalkan seharusnya tidak harus terjadi," kata Tito Karnavian dalam siaran langsung Kompas TV.
Sebenarnya, ia menyebut, di Surabaya dan Malang itu merupakan peristiwa kecil yang sudah diselesaikan.
"Kejadian di Surabaya dan Malang hanya peristiwa kecil yang sudah dilokalisir dan diselesaikan oleh Muspida setempat, baik Ibu Gubernur, Kapolda, maupun Pangdam, sudah dinetralisir," kata Kapolri Tito Karnavian.
Namun, insiden di Surabaya dan Malang itu malah menimbulkan kesalahpahaman.
Hal ini disebabkan beredar informasi yang membuat masyarakat di Papua terusik.
"Ada kesimpangsiuran informasi atau kesalahpahaman, kemudian ada yang membuat kata-kata yang tidak nyaman, sehingga saudara kita di Papua mungkin merasa terusik," ujar Kapolri.
Ia melihat ada pihak tertentu yang mengembangkan informasi tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.
"Ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri," ujarnya.
Informasi tersebut berupa hoaks yang diedarkan oknum tertentu baik melalui kata-kata maupun gambar.
"Muncul hoaks kata-kara kurang etis dari oknum tertentu, ada pula hoaks gambar seakan-akan ada adik kita dari Papua yang meninggal. Padahal tidak. ini hoaks," ujarnya.
Akibatnya, informasi hoaks ini beredar di kalangan warga Manokwari hingga Papua.
Hal itulah yang memicu masyarakat Manokwari dan Papua turun ke jalan, Senin (19/8/2019).
"Berkembang di Manokwari kemudian ke Jayapura dan kemudian terjadi mobilisasi massa," katanya.
Kapolri mengaku, ia memahami bagaimana kondisi psikologis warga Papua yang diterpa kabar bohong.
Hal ini disebabkan Tito Karnavian sempat dua tahun bertugas di tanah Papua.
Ia pun mengimbau agar tak mudah terpancing dengan informasi yang beredar
"Masyarakat jangan terpancing, baik yang di Papua dan di luar Papua jangan terpancing dengna informasi yang tidak benar," ujarnya.