Hari Batik Nasional

Peringati Hari Batik, Siswa DHIS Primary Mencoba Langsung Membuat Batik Sendiri di Sekolah

Bersamaan dengan momen Hari Batik Nasional, Rabu (2/10), puluhan siswa dari Darul Hikam International School (DHIS) Primary menggelar Batik Day

Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Cipta Permana
Para siswa level 4-6 mencoba membuat sebuah batik tradisional dengan media canting dan cairan lilin, dalam kegiatan Batik Day di DHIS Primary, Jalan Brigjen Katamso, Kota Bandung, Rabu (2/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bersamaan dengan momen Hari Batik Nasional, Rabu (2/10/2019), puluhan siswa dari Darul Hikam Integrated School (DHIS) Primary menggelar kegiatan Batik Day di sekolahnya.

Selain serempak mengenakan pakaian batik, anak-anak usia sekolah dasar juga belajar secara langsung tentang proses pembuatan kain batik, baik batik tulis atau tradisional, maupun batik celup atau modern.

Tampak tingkah lucu dari anak-anak tersebut, seperti perasaan takut namun penasaran mengundang gelak tawa dari para guru dan tenaga pendidik di sekolah.

Selain baru mengenal, mereka juga baru bisa merasakan langsung memegang canting, dan memanaskan cairan lilin untuk membatik di atas selembar kain putih.

Tentu ini menjadi pengalaman pertama yang berharga bagi semua siswa DHIS.

Secara bergantian mereka mencoba proses pembuatan dari kedua teknik tersebut.

Perasaan khawatir yang semula menghinggapi segera berganti tawa bahagia, ketika hasil yang mereka inginkan berhasil tercapai.

Meski tidak sebaik hasil karya pebatik profesional, guru dan tenaga pendidik DHIS School Primary tetap memberikan apresiasi dan kebanggaan atas usaha yang mereka lakukan.

Salah seorang peserta kegiatan Batik Day, Edra Gustavino Effendy (11) level 6, mengaku, sangat senang karena dapat mencoba secara langsung hal baru, apalagi batik merupakan kebanggaan masyarakat Indonesia yang sudah diakui dunia.

Menurutnya dalam membantik dirinya cukup mengalami kesulitan, terutama saat setelah mengambil cairan lilin menggunakan canting untuk kemudian digoreskan di atas kain.

"Susah juga ternyata, apalagi pas ngambil cairan lilin itu cairannya netes-netes gitu jadi gambarnya susah, apalagi itu kan (cairan lilin) panas banget jadi takut juga, kalau kena tangan atau kaki kan sakit gimana," ujarnya ditemui disela membatik dengan teknik tradisional di DHIS Primary, Jalan Brigjen Katamso, Kota Bandung, Rabu (2/10/2019).

Sambut Hari Batik Nasional, SD Assalaam Bandung Gelar Acara Unik Seperti Ini

Hari Batik Nasional, Ribuan Pelajar di Cirebon Membatik Massal, Berhasil Pecahkan Rekor MURI

Edra menginginkan, di momentum hari batik internasional, semua orang bisa mengenakan pakaian batik, karena selain menunjukan identitas dan juga kebanggaan sebagai warga negara Indonesia.

"Pinginnya semua orang bisa pake batik, kalau boleh tiap hari aja pake batik, soalnya bagus diliatnya sama bikin bangga juga," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan DHIS Primary, M. Fadli Fathurrahman SPd menuturkan, acara Batik Day yang diselenggarakan ini, selain merupakan memperingati Hari Batik Nasional tetapi juga sebagai ajang mengenalkan kepada peserta didik, bahwa batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved