Pelajar STM Penggemar Tan Malaka Ini Sebut Ada Tukang Putch soal Perusuh Unjuk Rasa di Bandung

Lima pelajar STM duduk di trotoar di Jalan Diponegoro, Kota Bandung pada Kamis (26/9/2019) sore. Ia menghadiri aksi Kamisan

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mega Nugraha
Aksi Kamisan ‎di Gedung Sate, Bandung pada Kamis (26/9/2019). 

"Saya beli bukunya online. Kami datang kesini karena ajakan di media sosial dan sikap solidaritas, di media sosial kami banyak melihat hal-hal yang memprihatinkan," ujar J.

Saat diskusi itu, selain J dan I, tiga teman lainnya turut memperhatikan. Semuanya ikut dalam unjuk rasa menolak pengesahan RKUHP dan tuntutan membatalkan Undang-undang KPK hasil revisi.

Ini Syarat Aliansi BEM Seluruh Indonesia untuk Berdialog dengan Presiden Jokowi

"Unjuk rasa Senin dan Selasa kami semua ikut. Ikut teriak-teriak, ikut maki-maki DPR," ujar E, diamini pula oleh J dan I. Selama dua hari unjuk rasa berakhir ricuh itu, polisi menembakan gas air mata. Kelimanya turut berlarian menghindari gas air mata.

"Kami teriak, kami berlari kami kena gas air mata, seru bang," ujar I kemudian disambut tertawaan teman-temannya. Hanya saja, mereka mengaku belum pernah membaca draft RKUHP dan hanya tahu dari meme di media sosial.

"Kalau baca RKUHP belum. Prinsipnya kami ikutan demo karena aksi solidaritas dan melihat banyak ketidak adilan saja di negeri ini," kata A (18). Saat ditanya soal aksi pelajar STM di Jakarta, ke limanya sepakat tidak tertarik.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved