Dulu Jadi Korban, Guru Honorer di Banjar Lakukan Perbuatan Cabul, Servis Handphone Jadi Modusnya
Dulu jadi korban, guru honorer di Banjar lakukan perbuatan cabul. Servis handphone jadi modusnya.
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, BANJAR - Sejumlah bocah laki-laki di Kota Banjar diduga menjadi korban pencabulan seorang oknum guru agama sekolah dasar, HA (43).
Kini oknum guru di daerah Pataruman tersebut sudah diamankan Polres Banjar.
Kapolres Banjar, AKBP Yulian Perdana mengatakan sejauh ini korban dari HA yang sudah diketahui jumlahnya ada sepuluh bocah.
Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa ia pernah menjadi korban pencabulan di masa lalu.

Dikatakan AKBP Yulian Perdana, pelaku pernah mengalami pencabulan saat masih sekolah menengah atas (SMA).
"Jadi pelaku mengaku pernah menjadi korban pencabulan saat kelas dua SMA. Pencabulan terjadi sekitar tahun 1993. Pelakunya masih keluarga dekat HA," kata AKBP Yulian Perdana saat menggelar konfrensi pers di aula Mapolres Banjar, Rabu (25/9/2019).
Pengalaman kelam itu diduga menjadi pendorong pelaku melakukan aksi bejat terhadap sejumlah bocah.
Setelah kejadian itu, HA kemungkinan mengalami trauma, kemudian sejak 2006 melakukan hal yang dia alami terhadap sejumlah bocah.
Karena itu, Yulian mengatakan sejumlah pihak perlu waspada, karena berkaca pada kasus ini korban pencabulan bisa menjadi pelaku pencabulan di masa selanjutnya.
Pelaku diduga melakukan perbuatannya pada sejumlah korban di kios handphone miliknya.
"Korban diiming-imingi diberikan servis hape gratis di konter pelaku," kata AKBP Yulian Perdana.
Selain mengiming-imingi servis hape gratis, pelaku juga memberikan sejumlah barang kepada korban agar kelakuannya tidak dibocorkan.
Sepintar-pintarnya tupai melompat tetap jatuh juga, kelakuan bejat pelaku terendus polisi saat ada dua bocah melapor menjadi korban pencabulan.
Yulian mengatakan kasus ini berawal dari laporan dua anak berusia enam dan tujuh tahun.