Kopi Cleng Tak Terlalu Laku di Toko Jamu, Masih Kalah dengan Jamu Perkasa Lainnya
Kopi Cleng dan Kopi Jantan tak terlalu laku di toko jamu. Masih kalah dengan jamu perkasa lainnya.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kopi Cleng dan Kopi Jantan rupanya sudah ramai dijual sekitar lima hingga enam bulan lalu.
Hanya saja, peminat kedua kopi yang dilabeli kopi kesehatan penambah stamina ini tidak sebanyak merek jamu lainnya.
Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang jamu di Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Tina (65), Rabu (18/9/2019).
"Booming-nya mah 5-6 bulan lalu, tapi baru ramai ada kasus di TV itu sekarang," ujar Tina.
Tina mengaku, untuk masalah penjualan, Kopi Cleng dan Kopi Jantan tidak selaku jamu merek lain yang sama-sama peningkat stamina pria.
Dalam sehari, Kopi Cleng dan Kopi Jantan laku paling banyak hanya lima saset saja, itu pun tidak setiap hari.
"Pokoknya kan dua boks itu, dua puluh sachet, itu habis sembilan hari lah," ujar Tina.
Pembelinya sendiri, Tina mengatakan, beragam, dari pria muda hingga yang berusia 50 tahun ke atas.
"Banyaknya 50 tahun," ujar Tina.

Harganya Rp 12 Ribu per Saset
Harga kopi kesehatan penambah stamina yang menyebabkan belasan warga Sumedang masuk rumah sakit ternyata lebih mahal dibandingkan harga kopi pada umumnya.
Bila harga kopi biasa yang dijual di warung-warung berkisar pada Rp 1.500 hingga Rp 2.500 per saset, maka harga Kopi Cleng dan Jantan mencapai Rp 12 ribu.
Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang jamu di Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Tina (65), Rabu (18/9/2019).
"Dari penjualnya Rp 10 ribu, saya jual ke pembeli Rp 12 ribu," ujar Tina.