Reaksi Orangtua Pembully Fatir Ahmad, Tak Terima Anaknya Dituduh, Sebut Pemukul Tak Hanya Anaknya
Orangtua I atau pembully Fatir Ahmad tidak terima ketika dimintai pertanggungjawaban oleh Sri Ani Lestari (38).
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Kondisi Fatir Ahmad tak kunjung tak membaik. Pada hari kedua setelah pemukulan, korban tak bisa menggerakkan ketiaknya.
Di ketiak Fatir Ahmad ada tiga benjolan.
Fatir Ahmad, kata Sri Ani Lestari, tidak bisa mengangkat ketiaknya.
"Saya langsung oleskan freshcare untuk menghilangkan benjolan tersebut," ucapnya.

Hari berikutnya, Fatir Ahmad tidak bisa membuka mulutnya.
Karena mulut korban tidak dapat dibuka, ia kesulitan mengonsumsi makanan.
Ada pembengkakan juga yang terjadi di rahang Fatir Ahmad.
"Saya kira itu amandel, soalnya ada bengkakkan juga di rahangnya, saya juga sempat manggil tukang urut. Namun di tengah malam pukul 02.00 WIB, anak saya makin parah dengan kondisi kejang-kejang," ujar Sri.
Setelah melihat kondisi anaknya kejang-kejang, Sri Ani Lestari berserta suami langsung membawa anaknya ke tukang spesialis syaraf.
Namun, ia ditolak oleh pihak tersebut.
Usaha Sri Ani Lestari tak berakhir, ia membawa putranya ke Rumah Sakit Bekasi.
Tapi ia bernasib sama seperti rumah sakit sebelumnya.
• WAWANCARA Eksklusif, Penyebab Sakit Bocah yang Dibully Awalnya Sempat Buat Dokter Bingung
• Potret Wajah Fatir Ahmad Sebelum Meninggal karena Dibully, Sang Ibu Terpukul dan Rindu
• VIDEO Fatir Ahmad Semasa Hidup, Bocah yang Meninggal Setelah Dibully
"Ya sudah karena ditolakin smeua, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur," katanya.
Saat dirawat, nyawa Fatir Ahmad tidak tertolong.
Ia meninggal pada 30 Agustus 2019 sekitar pukul 12.00 WIB.