Ironi Pakaian Bekas, Dilarang Impor tapi Laris Manis di Kota Bandung, Diburu di Pasar Cimol Gedebage

Rencananya, ratusan bal pakaian bekas itu didistribusikan ke para pedagang di Pasar Cimol Gedebage.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribunjabar.id/Mega Nugraha
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kementerian Perdagangan menyita ratusan karung pakaian bekas hasil impor di Kompleks Pergudangan Safir Permai, Gedebage Kota Bandung, Kamis (5/9/2019). 

"Enggak tahu. Kami sih senang-senang saja belanja disini. Murah dan bermerk," ujar Nadya.

Ratusan Karung Pakaian Impor Bekas di Gedebage Bandung Disita, Pak Haji Marah Bayar Sewa Tapi Disita

VIDEO Ratusan Karung Pakaian Impor Bekas di Gedebage Disita, Pak Haji Marah Bayar Sewa Tapi Disita

Lagi pula kata dia, pilihan mencari pakaian bekas impor di Gedebage bukan pilihan utama. Selain itu, ia sadar membeli pakaian bekas impor meniscayakan pakaian kotor dan sarang penyakit.

"Nyari pakaian yang beda dari lainnya. Lagian kan kalau beli tidak langsung dipakai, kalau saya sih direbus dulu lalu dicuci. Enggak ujug-ujug dipakai," kata Nadya.

Hal senada dikatakan Anggi. Kata dia, pilihan membeli pakaian bekas impor karena harganya yang murah, barangnya bermerk, langka dan unik.

"Pilihannya tentu saja karena murah, bermerk juga. Meski bekas, kualitasnya masih bagus-bagus kok, bahkan masih ada yang tampak baru,. Sama kaya Nadya, kalau beli disini, direbus dulu, dicuci," kata dia.

Hal senada dikatakan Yanto (29), pekerja swasta. Ia suka belanja pakaian bekas di Pasar Cimol Gedebage, terutama jaket dan kaos.

"Suka belanja di sini. Cari pakaian impor yang bermerk tapi masih bagus. Di sini mah kan banyak yang bermerk, harga murah dan kalau pintar milih bisa dapat yang masih bagus. Bahkan produknya ada yang tidak dijual di Indonesia," ujar Yanto.

Setelah membeli, ia tidak langsung memakainya. Paling tidak, sama seperti Nadya dan kawan-kawanya, ia akan merebus pakaian itu hingga mendidik.

"Direbus dulu hingga mendidih. Kalau saya dicuci sampai dua kali lalu disetrika dengan suhu paling tinggi dan baru bisa dipakai," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved