Ada Angin Puting Beliung di Lapangan Arhanud Cimahi, Begini Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuturkan penyebab angin puting beliung di lapangan Arhanud Kota Cimahi yang terjadi Minggu (1/9/2
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menuturkan penyebab angin puting beliung di Lapang Arhanud Kota Cimahi yang terjadi Minggu (1/9/2019).
Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG Bandung Toni Agus Wijaya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (2/9/2019).
"Puting beliung terjadi karena terdapatnya awan cumulonimbus (CB), awan hitam berlapis, yaitu jenis awan konvektif lokal. Ditandai oleh cuaca cerah di pagi hari, maka menjelang siang berpotensi terbentuk jenis awan ini," ujar Toni.
• Curiga Terhadap Pria Bertamu ke Rumah Perempuan Bersuami, 6 Orang Keroyok Korban Hingga Tewas
Toni menjelaskan, puting beliung di Lapang Arhanud Kota Cimahi tersebut terjadi saat masa peralihan dari kemarau ke hujan atau sebaliknya.
Hal itu bisa disebabkan faktor topografi lokal dan geografis.
"Puting beliung sifatnya lokal, hanya sekitar 2 km persegi dan waktu kejadian singkat, kurang dari 10 menit," ujarnya.
Sementara itu, kejadian angin puting beliung di Lapang Arhanud, Kota Cimahi dibenarkan Yanti (49) pedagang minuman di sekitar lapangan tersebut.
Yanti yang menjadi saksi saat terjadi angin puting beliung menuturkan, saat kejadian tiba tiba angin besar menimpa lapak dagangannya dan bergerak ke arah tengah lapangan.
"Iya kemarin ada puting beliung sesudah azan zuhur, Ibu lagi dagang di sini tiba tiba angin besar, Ibu diam saja, terus angin puting beliung bergerak ke tengah lapang yang waktu itu ada yang main bola, terus berhamburan dan pada diam," ujar Yanti kepada Tribun Jabar dilokasi, Senin (2/9/2019).
• Angin Puting Beliung di Lapang Arhanud Cimahi Terekam Kamera, Pemain Bola Kabur dari Lapangan