Banyak Buruh di Rancaekek Pakai Sepeda ke Pabrik, Selain Hemat Uang juga Bisa Lawan Arus

Sejumlah buruh pabrik tekstil ternama di Kecamatan Rancaekek setiap hari masih setia menggunakan sepeda

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mega Nugraha
Sejumlah buruh naik sepeda ke pabrik di Rancaekek, Jumat (30/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah buruh pabrik tekstil ternama di Kecamatan Rancaekek setiap hari masih setia menggunakan sepeda untuk berangkat kerja atau pulang ke rumahnya.

Pantauan Tribun, Jumat (30/8/2019), para buruh yang memakai sepeda ini terlihat setiap jam-jam tertentu. Misalnya, pagi, jelang sore dan jelang tengah malam.

Umumnya, di waktu-waktu jam masuk kerja itu, mereka berkelompok. ‎Menggowes menyusuri Jalan Raya Rancaekek Bandung dan masuk ke pabrik.

Sepeda yang digunakan pun beragam. Dari sepeda MTB yang memiliki putaran gir yang bisa diatur hingga sepeda biasa. Penggunanya tidak hanya laki-laki, namun juga buruh perempuan.

Aktivitas buruh masih menggunakan sepeda ini jadi menarik karena di tempat lain, ‎para buruh ini justru meninggalkan sepeda gowes dan beralih menggunakan sepeda motor. Rupanya, aktivitas itu bukan pemandangan baru.

Apakah Warga Walini Setuju Ibu Kota Jabar Pindah ke Kampung Halamannya? Begini Jawaban Warga

"Kalau di sini mah sudah sejak lama buruh pabrik‎ pakai sepeda kalau berangkat dan pulang kerja," ujar Endar (45), buruh pabrik tesktil saat ditemui di Jalan Raya Rancaekek-Bandung, Jumat (30/8).

Ia tinggal di Desa Jelegong Kecamatan Rancaekek. Sudah bekerja di pabrik itu sejak 10 tahun lalu. Selama itu pula, ia masih menggunakan sepeda tanpa pengatur gir untuk berangkat dan pulang kerja.

"Awalnya pakai motor, tapi banyak teman-teman yang pakai sepeda. Jadi mengikuti saja sampai sekarang," ujarnya.

Hal senada dikatakan Erni Fitrianti (35). Sepedanya tanpa pengatur gir. Di bagian depannya terdapat keranjang. Setiap hari sejak lima tahun lalu ia bekerja, ia sudah berganti dua sepeda.

50 Anggota DPRD Indramayu Akhirnya Dilantik, Golkar Kuasai 22 Kursi, Berikut Nama-namanya Lengkap

"Awalnya pakai sepeda yang MTB tapi enggak nyaman. Beli lagi sepeda seperti ini," ujarnya yang tinggal di Desa Cangkuang.

Bagi keduanya, menggowes sepeda untuk berangkat kerja sangat bermanfaat. Selain untuk olahraga, juga membawa manfaat materi.

"Bisa menghemat uang juga. Kalau pakai motor kan harus beli bensin," ujar Erni diamini pula oleh Endar.

Ternyata, ada alasan khusus lainnya yang membuat mereka menggowes. Umumnya, mereka memilih menggowes sepeda untuk menghindari perjalanan jauh menuju pabrik.

Laporan Langsung dari Walini, Kondisi Terkini Lokasi Disebut Ridwan Kamil akan Jadi Ibu Kota Baru

Toto (40) warga Rancaekek Kulon mengatakan, jika harus membawa sepeda motor, ia harus memutar lebih dulu untuk menuju tempatnya bekerja. Misalnya, ia tinggal di sekitar Dangdeur, untuk menuju pabriknya, ia harus memutar hingga mendekati Cileunyi.

"Kalau pakai sepeda, bisa jalan pinggir lawan arus dan bisa dibawa nyebrang. Itu sih ‎manfaatnya bawa sepeda," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved