Pasar Citeureup Cimahi, Dulu Pasar Kuda Kini Onderdil Mobil, Satu Kios Aksesoris Kuda Masih Berdiri

Saat ini Pasar Citeureup Kota Cimahi dikenal sebagai tempat jual beli onderdil atau sparepart kendaraan. Namun di masa lalu

Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ichsan
tribunjabar/syarif pulloh anwari
Marasati Harahap (52) satu-satunya Penjual Aksesoris Kuda yang masih bertahan di Pasar Citeureup, Kota Cimahi 

Menengok Sejarah Pasar Kuda yang Berubah Rupa Menjadi Pasar Loak "Pasar Citeureup" di Kota Cimahi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Saat ini Pasar Citeureup Kota Cimahi dikenal sebagai tempat jual beli onderdil atau sparepart kendaraan. Namun di masa lalu Pasar Citeureup justru dikenal sebagai Pasar Kuda.

Pasar Citeureup terletak di Jalan Sangkuriang, RT 02/3, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Hingga tahun 1985 di Pasar Citeureup masih banyak istal atau kandang kuda yang dipenuhi kuda untuk diperjualbelikan bahkan ditukar tambah oleh penjual dan pembeli.

Kuda yang dijajakan di Pasar Kuda kebanyakan didatangkan dari daerah Sumbawa.

Hal itu disampaikan Marasati Harahap (52), seorang penjual aksesoris kuda yang masih bertahan di Pasar Citeureup, saat ditemui Tribun Jabar, Rabu (28/8/2019).

Di sebuah kios berukuran 3 meter X 2 meter itu, tampak dipenuhi berbagai aksesoris kuda berbahan kulit, seperti pelana kuda, lampu andong atau delman, sarungan kepala kuda, tali tuntunan, dan tali webbing.

BREAKING News, Mang Omid Cs Bisa Membela Persib Lawan PSS, Bojan Malisic Tak Akan Diturunkan

Pria asal Medan ini merupakan generasi kedua penerus usaha aksesoris kuda. Dulu mertuanya sebagai bandar atau agen jual beli di Pasar Citeureup ini.

"Pasar kuda ini dulu untuk se Jawa Barat, kabar dari generasi pertama (mertuanya) ini dijadikan dulu pasar hewan se-Jawa Barat, ya jual beli kuda," ujar Marasati

Aksesoris kuda di Pasar Citeureup Kota Cimahi
Aksesoris kuda di Pasar Citeureup Kota Cimahi (tribunjabar/syarif pulloh anwari)

Marasati yang masih mempertahankan tradisi di Pasar Kuda ydengan menjual aksesoris kuda ini sering disapa "Abang Kuda".

Menurutnya, dulu para pembeli selain dari Jawa Barat juga berasal dari daerah lain seperti Aceh, Sulawesi, dan Jawa Timur.

Pada zaman mertuanya, kata Marasati, harga seekor kuda Sumbawa ditaksir Rp 300 ribu.

"Itu kuda masih dilatih masih pemula, dilatih untuk delman dan dipakai untuk tunggang kayak untuk wisata," ujarnya.

Sinopsis Film Gundala, Mulai Tayang Hari Ini 29 Agustus 2019, Kenali Seluk Beluk Jagat Bumilangit

Uniknya, kata Yusuf Supriatna (35) yang menjadi saksi bisu Pasar Kuda di Kota Cimahi mengatakan jualbeli kuda dilakukan hanya seminggu sekali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved