Jasad Terpanggang di Cidahu

Terungkap, Ini Cara Eksekutor Menghabisi Pupung Sadili dan M Adi Pradana, Ternyata Caranya Beda

Para pelaku mengaku membunuh Edi dengan dengan diracun di rumahnya yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Editor: Ravianto
KOMPAS.COM/BUDIYANTO
Sejumlah anggota Polres Sukabumi melakukan proses olah tempat kejadian perkara temuan dua jenazah dalam mobil terbakat di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019). 

Korbannya adalah Komandan Primer Koperasi Angkatan Laut Letnan Kolonel Purwanto, Sunarsih (istri Purwanto), Haryo Bismoko, Haryo Budi Prasetyo (anak Purwanto), dan Sumaryatun (kerabat).

Sumiarsih adalah pemilik Wisma Happy Home di Gang Dolly.

Ketika itu, wisma milik Sumiarsih alias Mami Rose sangat terkenal karena dikenal dihuni perempuan-perempuan cantik.

Karena wisma Mami Rose ini ramai, korban yakni Purwanto ingin bekerja sama.

Purwanto lantas turut mendirikan wisma di Gang Dolly dengan Sumiarsih alias Mami Rose jadi pengelolanya.

Namun, Sumiarsih harus menyetor Rp 20 juta per bulan dari wisma milik Purwanto.

Belakangan, bisnis esek-esek Gang Dolly meredup karena aparat di Surabaya gencar melakukan razia.

Namun, Purwanto tetap menagih meski setoran seret, bahkan sering menganiaya Sumiarsih.

Purwanto mulai melunak pada Sumiarsih setelah melihat Wati, putri Sumiarsih yang diasuh neneknya di Jombang.

Ketika itu, Wati masih berusia 15 tahun.

Karena 'diincar' oleh Purwanto, Sumiarsih lantas menikahkan Wati dengan Adi Saputro, seorang polisi di Jombang.

Setelah menikahkan Wati dengan Adi Saputro, Sumiarsih kembali sering dianiaya Purwanto.

Tak tahan, Sumiarsih lantas merencanakan pembunuhan.

Purwanto dan keluarganya lantas dibunuh Sumiarsih dkk di rumah Purwanto di dekat Gang Dolly.

Jasad mereka kemudian dimasukkan mobil lantas dibawa ke Batu, Malang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved