RESMI, Perempuan Arab Saudi Kini Bebas Bepergian Keluar Negeri Tanpa Perlu Izin Wali Laki-laki
Pasalnya, jika sebelumnya perempuan Arab Saudi memerlukan izin wali laki-laki untuk bepergian ke luar negeri, tetapi kini peraturan tersebut tidak lag
TRIBUNJABAR.ID, RIYADH - Kini perempuan Arab Saudi tak perlu lagi cemas jika bepergian ke luar negeri.
Pasalnya, jika sebelumnya perempuan Arab Saudi memerlukan izin wali laki-laki untuk bepergian ke luar negeri, tetapi kini peraturan tersebut tidak lagi berlaku.
Hal ini terjadi setelah pemerintah Arab Saudi memberlakukan reformasi penting dalam sistem perwalian yang telah lama diberlakukan di negara itu.
Reformasi yang diumumkan awal bulan ini itu melemahkan sistem perwalian terbatas yang telah lama menjadi simbol penindasan terhadap perempuan Saudi.
"Departemen paspor kini menerima aplikasi dari perempuan berusia 21 tahun ke atas untuk menerbitkan atau memperbarui paspor dan untuk bepergian ke luar kerajaan tanpa izin (wali)," kata departemen itu di Twitter, Selasa (20/8/2019).
• Ingin Mengemudi Mobil Sendiri, Wanita di Arab Saudi Manfaatkan Kontrak Pernikahan
Dalam sistem perwalian lama yang diberlakukan di Arab Saudi, menjadikan setiap anggota keluarga perempuan membutuhkan izin dari suami, ayah, maupun kerabat laki-laki lainnya untuk bepergian ke luar negeri.
Sistem perwalian itu telah mengundang kecaman dari dunia internasional dan dianggap sebagai salah satu alasan yang mendorong upaya sejumlah warga perempuan melarikan diri dari Arab Saudi.
Keputusan reformasi itu dibuat setelah bertahun-tahun kampanye oleh para aktivis dan upaya sejumlah perempuan Saudi yang melarikan diri dari wali mereka, meski telah ada reformasi termasuk yang membatalkan larangan berkendara terhadap perempuan.
Bersamaan dengan diumumkannya perubahan dalam aturan perwalian awal bulan ini, perempuan Saudi juga diberikan hak untuk secara resmi mendaftarkan kelahiran, perkawinan atau perceraian, dan diakui sebagai wali bagi anak-anak yang di bawah umur, yang selama ini hanya diberikan untuk laki-laki.
• Empat Bulan Jualan Pil Zenith Tanpa Izin, Pria di Cirebon Ditangkap Polisi
• Amankan Situasi di Fakfak, Polda Papua Barat Tambah Pasukan
Sebelumnya diberitakan, surat kabar pro-pemerintah, Saudi Gazette, menuliskan reformasi tersebut memberi perempuan Saudi otonomi dan mobilitas yang lebih besar, sebagai "satu lompatan besar".
"Beberapa wanita gagal meraih impiannya karena tidak mampu untuk meninggalkan negara itu dengan alasan apa pun, misal untuk belajar di luar negeri, kesempatan kerja, bahkan melarikan diri," kata pengusaha Saudi, Muna AbuSulayman, di Twitter.
"Perubahan ini bisa berarti perempuan akan dapat mengendalikan penuh takdir hukum mereka," lanjutnya.
Reformasi tersebut dirayakan secara luas di Arab Saudi, namun juga ada reaksi keras dari kaum konservatif, yang membagikan video ceramah lama di media sosial yang mengadvokasi undang-undang perwalian.
Sejumlah pihak juga mengecam perubahan itu dengan menyebutnya sebagai hal yang tidak Islami, dalam masyarakat yang secara tradisional melihat kaum laki-laki sebagai pelindung perempuan. (Kompas.com/Agni Vidya Perdana)
• TKI dari Cianjur Disiksa Majikan di Arab Saudi, Tangan Ditusuk dan Dikunci di Kamar Mandi
• Derita TKI Cianjur di Arab Saudi, 21 Tahun Hilang Dikira Sudah Meninggal Ternyata Disiksa Majikan
