Video Panas di Garut
Pemeran Utama Video Vina Garut Derita Penyakit Mematikan, Polisi Sampai Harus Begini Saat Memeriksa
Rayya pria pemeran utama video Vina Garut mengidap penyakit mematikan. Saat pemeriksaan, dua polisi kenakan sarung tangan dan masker.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Kisdiantoro
Sedangkan pelaku di video foursome alias tiga pria lawan satu wanita, baru Vina dan Rayya yang telah diamankan, sedangkan dua pelaku lainnya masih buron. Menurut polisi kedua pelaku itu kabur ke Jakarta.

Tim dari Dinkes Garut telah mengambil sampel darah pada tiga hari lalu. AK kini belum ditahan Polres Garut. Namun hari ini tersangka AK dihadirkan di Polres Garut.
Selain positif HIV, Rayya juga diketahui terkena penyakit stroke.
"Belum kami tahan karena kondisinya sakit. Tidak mungkin juga melarikan diri. Tapi nanti kami akan melihat kemungkinannya bisa ditahan atau tidak setelah konsultasi dengan dokter," katanya.

Selain itu, tersangka AK masih menjalani terapi sehingga tak ditahan. Pihaknya pun terus memantau perkembangan kesehatan dari tersangka A.
Rayya merupakan mantan suami dari tersangka Vina. Hasil pemeriksaan, AK sengaja menjual Vina untuk melakukan adegan ranjang bersama tiga pria.
Belum Ada Obat
Penyakit HIV yang diderita Rayya hingga kini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan 100 persen.
Namun penderita HIV dapat bertahan hidup jika dia rajin mengonsumi obat antiretroviral (ARV).
Direktur P2PL, Kementerian Kesehatan Dr Wienda Waworuntu, seperti dikutip dari Kompas.com, mengatakan, penderita HIV bisa hidup lebih lama jika penyakitnya diketahui sejak dini.
• Video Mesum dari Arjasari Urung Viral, Pelakunya Unggah Video Mesum dengan Pacar di Instagram
Seseorang yang mengenali dirinya terjangkit HIV sejak dini, maka dia dapat mengikuti pengobatan antiretroviral (ARV).
Pengobatan antiretroviral (ARV) ini diberikan secara gratis oleh pemerintah.
ARV adalah pengobatan untuk perawatan infeksi oleh retrovirus, terutama HIV. ARV bekerja dengan cara menekan perkembangan virus tersebut di dalam tubuh.
“Tolong teman-teman HIV harus terus minum obat. HIV dan TBC mirip, itu harus terus minumnya. Tidak boleh berhenti. Kalau dia minum obat terus, tentu teman-teman akan menjadi terapi produktif. Ini yang perlu kita pertahankan, ini adalah awal dari kampanye '#Saya Berani #Saya Sehat',” tutur Wiendra.
Dengan mengonsumsi obat ini, para pengidap HIV akan dapat mempertahankan hidup dan terus berkarya layaknya orang normal.