Breaking News

Terpopuler

Janggal, Bocah di Cianjur, Gemar Gigit Ular, Kodok Hingga Kucing Ditarik Sampai Mati

Cucu (30), orangtua Rizki Maulana Yusuf (11) sering merasa bersalah kepada para tetangganya. Terutama mereka yang sering kehilangan kucing

Editor: Hilda Rubiah
Kolase TribunJabar.id (TribunJabar.id/Ferri Amiril dan Facebook/GG Wildlife Rescue Inc)
Rizki, bocah Cianjur yang kerap menarik badan ular dan kodok, lalu menggigit hewan tersebut sampai mati. 

“Seminggu setelah ia mengalami demam dan kejang-kejang dia sering ngamuk-ngamuk," kata ibu Rizki, Cucu (30).

Si Cantik Mutia Ayu, Pedangdut yang Dinikahi Glenn Fredly, Eks Atlet Voli yang Punya Body Goals

Cucu mengatakan, kebiasaan aneh itu mulai terlihat setelah anaknya itu sering bermain-main dengan binatang seperti kodok dan ular.

"Saya kaget ketika melihat anak saya menangkap ular lalu ular itu ditarik dan digigit hingga mati, lalu menangkap kodok lalu kodok itu ditarik dan digigit hingga mati," katanya

Ia mengatakan, Rizki tak akan melepaskan ular tersebut sampai ular tersebut sudah mati.

"Sempat menarik ular hitam kobra dan dikira udah mati karena lemas, namun setelah dilepas ular tersebut kembali bergerak dan siap mematuk anak saya," katanya.

Katak merah di Curug Cisurian Buper Ipukan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (3/2/2018).
Kodok merah di Curug Cisurian Buper Ipukan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Sabtu (3/2/2018). (TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAEHAQI)

Ia mengatakan, selai ular dan kodok, Rizki juga sempat memainkan jenis tawon cukup menyengat. Di Kampung Condre disebut papanting atau kamarang kendi.

"Saya melihat ia disengat tiga kali di tangannya, tapi ia malah tertawa. Tak nampak sedikitpun rasa sakit yang diperlihatkannya," kata Cucu.

Tetangga Cucu, Nanan (52) mengatakan prilaku Rizki memang tak seperti anak seusianya. Rizki sering memperlakukan binatang layaknya mainan.

"Kalau menangkap kodok ia suka mendengarkan suaranya, setelah tidak bersuara kodok itu digigit, hingga kodok itu tak bersuara, setelah tak bersuara ia ketawa, dan setelah kodok itu mati ia membuangya, begitupun pada binatang-binatang lainya seperti ular, anak ayam dan anak kucing," katanya.

Kepala Desa Babakansari, H Junaedi mengatakan bahwa Rizki mengalami gangguan mental.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah desa pernah memasukan ia ke untuk sekolah di SLB, namun itu tak berjalan mulus.

Di tengah perjalanan, orang tuanya memutuskan Rizki berhenti sekolah.

"Kebetulan di Desa Babakansarj ada yayasan, dan di dalamnya ada SLB, saya tak tau apa alasan orang tua Rizki malah memberhentikan anaknya sekolah," katanya.

Warga Papua di Jawa Timur Dapat Jaminan Keamanan dari Kapolda Jatim

Kucing jenis Peak Nose yang ada di Cat & Ice Cream PVJ, Senin (24/6/2019).
Kucing jenis Peak Nose yang ada di Cat & Ice Cream PVJ, Senin (24/6/2019). (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

Camat Sukaluyu, Supiandi, mengaku telah mengetahui bahwa ada seorang anak di Desa Babakansari yang gemar menggigit hewan termasuk ular berbisa.

Ia mengetahui hal tersebut setelah mendapat laporan dari kepala desa setempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved