Wawancara Eksklusif Bripda Monica, Mojang Lodaya yang Jatuh dari Moge, Penonton Histeris Dia Santai
Foto Bripda Monica, Mojang Lodaya Ditlantas Polda Jabar yang terjatuh dari motor gede saat beraksi dalam Karnaval Sabilulungan. Penyebanya terungkap
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Foto Bripda Monica (21), Mojang Lodaya Ditlantas Polda Jabar yang terjatuh dari motor gede saat beraksi dalam Karnaval Sabilulungan di Kompleks Kantor Pemkab Bandung, Minggu (18/8), menjadi viral di media sosial.
Banyak warganet yang bersimpati, tapi tak sedikit pula yang nyinyir terhadap atraksi Bripda Monica yang jatuh dari motor gede.
Mereka mengatakan bahwa atraksi yang kerap dilakukan para Mojang Lodaya dalam berbagai kesempatan itu tidak memberikan contoh baik bagi masyarakat.
• Kronologi Polwan Jatuh dari Motor Gede, Bripda Monica Terjatuh tapi Motor Gedenya Jalan Terus
Apa komentar Bripda Monica yang jatuh dari motor gede saat Karnaval Sabilulungan? Berikut petikan wawancara jurnalis Tribun Jabar Mega Nugraha dengan Monica, Senin (19/8).
Bagaimana suka-duka jadi anggota Mojang Lodaya?
Sukanya banyak, dukanya enggak ada. Alhamdulillah kalau masyarakat pada terpukau dengan aksi kami karena niat Mojang Lodaya adalah menghibur masyarakat, meramaikan acara.

Dalam atraksinya, kami hanya menunjukkan bahwa wanita juga bisa melakukannya. Bukan untuk jadi contoh beratraksi seperti itu di jalanan.
Sejak kapan memiliki keahlian beratraksi dengan motor gede?
Dilatih secara profesional sejak 2015.
Sekali lagi, Mojang Lodaya menampilkan atraksi hanya untuk menunjukkan keahlian wanita, bukan untuk menjadi contoh.
• Polwan Cantik Bandung Akrobat Lepas Kemudi di Atas Moge Berakhir Terjungkal, Moge Tetap Jalan Ngebut
Selain jadi anggota Mojang Lodaya, apa tugas sehari-hari di kepolisian?
Selain membawa motor besar, sehari-hari kami tetap melayani masyarakat di Samsat. Membantu masyarakat melayani proses tahunan kendaraan, serta 5 tahunan kendaraan.
Setiap pagi kami juga melayani masyakarat di jalan melaksanakan pengaturan pagi dan penindakan di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta.
Mengulas sedikit insiden terjatuh pada acara Karnaval Sabilulungan kemarin, apa sesungguhnya yang terjadi?
Jadi, dari awal, kami dilatih sudah berdasarkan safety ridding. Mulai cara pengaturan gasnya, cara berdirinya.
Namun, kami juga, kan, manusia, punya batas. Kurangnya kontrol, kurangnya keseimbangan, kecelakaan bisa terjadi.
Saat melihat Anda terjatuh, para penonton sempat berteriak histeris. Ternyata Anda berdiri lagi seperti tak terjadi apa-apa.
Kami sudah dilatih, termasuk cara jatuh.
Kemarin saya jatuh dengan posisi yang baik. Tidak ada luka yang fatal. Saya tetap bangga bisa menghibur warga Kabupaten Bandung kemarin.
Sebelumnya pernah terjatuh?
Kalau jatuh saat sedang tampil, baru sekarang.
Kalau di latihan, ya, sudah biasa. Makanya jatuhnya juga memang sudah biasa.
Bagaimana kondisi Anda sekarang?
Kondisi saya sekarang baik-baik saja, tidak ada luka fatal, hanya lebam biasa. Proses normal tubuh yang kaget. (*)
• Puluhan Polwan Cantik Ini Bagi-bagi Air Bersih, Peringati Hut ke-71 Polwan di Cangkuang Kab Bandung
Kehilangan Keseimbangan
Nasib malang menimpa Polwan cantik di Bandung, Bripda Monica, saat Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan 2019 di Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (18/8/2019).
Ia terjatuh dari motor gede (moge) saat beratraksi.
Pada karnaval tersebut, Monica memang melakukan atraksi akrobatik melepaskan kemudi dan berdiri di atas moge tersebut.
Dilihat dari foto-fotonya, polwan cantik di Bandung itu tampak percaya diri berdiri atas moge yang melaju.
Ia mengenakan seragam lengkap dilengkapi helm dan sarung tangan.
• Kronologi Polwan Jatuh dari Motor Gede, Bripda Monica Terjatuh tapi Motor Gedenya Jalan Terus
Wajahnya terlihat sumringah saat melakukan atraksi lepas tangan tersebut.
Namun, tiba-tiba Monica seperti kehilangan keseimbangannya.
Ia terjatuh ke belakang motor dan langsung ambruk di aspal.
Meski Monica terjatuh, motor gedenya tetap melaju cukup kencang di jalur lurus.
Motor gedenya itu bahkan melaju sampai puluhan meter sebelum benar-benar terguling.

Monica yang terjatuh terlihat terduduk.
Ia kemudian dibangunkan rekannya.
Tentu saja, masyarakat yang menonton atraksi tersebut tampak terkejut.
Tak sedikit pula merekam momen berbahaya itu menggunakan kamera ponselnya.
Bripda Monica langsung berdiri kembali.
Meski sempat ada gangguan akibat hal itu, atraksi para Mojang Lodaya kembali dilanjutkan.
Atraksi tersebut kembali mengundang decak kagum warga.
• Detik-detik Polwan Cantik Bandung Jatuh dari Moge, Padahal Aksinya Keren, Berdiri dan Lepas Tangan
Karnaval Terbesar di Kabupaten Bandung
Ribuan warga Kabupaten Bandung tumplek di jalanan sekitar kompleks perkantoran Pemkab Bandung di Soreang, Minggu (18/8/2019) untuk menyaksikan karnaval memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74.
Para peserta karnaval berkreasi dengan segala bentuk rupa hiasan menarik dan berwarna-warni.
Ada yang membawa hihid atau kipas, caping, hingga hiasan sayap burung dengan rupa warna.
Sejumlah kendaraan dinas juga turut dihias.

Mereka mengikuti karnaval melintasi ruas jalan di sekitar komplek perkantoran Pemkab Bandung.
Yang tak kalah menarik, sejumlah peserta karnaval juga menari kolosal dengan tema Cetak Cetok Kuminyar Sabilulungan yang diikuti oleh 2.000 penari.
Karnaval juga dilengkapi dengan parade kostum dari sejumlah peserta.
Karnaval ini belangsung meriah.
• FOTO-FOTO Polwan Cantik di Bandung Terjungkal Saat Atraksi Naik Moge, tapi Mogenya Maju Terus
Menurut pantauan Tribun Jabar, ruas jalan tumplek dengan lautan manusia dipenuhi beragam kostum warna-warni.
Semua peserta maupun warga, menebar senyum.
Catatan Tribun, ini yang pertama digelar di Kabupaten Bandung.
"Karnaval ini sangat meriah, selama saya tinggal di Soreang, ini kayanya yang pertama dan terbesar," ujar Suciwati (36) warga kompleks Soreang Indah. Ia datang bersama anak dan suaminya.
Ia datang sedari pagi saat belum panas terik matahari.
Keluarga ini menikmat setiap rangkaian karnaval yang tersaji. Apalagi, ini kali pertama digelar semeriah tahun ini.
"Istri dan anak terhibur. Suasana karnaval dan para pesertanya menarik dan seru. Harapannya tetap dipertahankan dan rutin digelar tiap tahun," ujar Ramdan (37), suami Suciwati.
Ekspresi sang polwan setelah terjungkal dari moge. ((TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN))
Materi yang disajikan peserta karnaval jadi sajian yang menarik, kata Romi (30).
Menurut dia, ini karnaval pertama dan terbesar di Kabupaten Bandung. Kemeriahannya membuatnya berkesan.
"Karena selama ini, kan, tidak pernah ada karnaval sebesar dan semeriah ini. Jadi kami juga kaget ternyata sekeren ini," kata Romi, warga kompleks Gading Tutuka.
Kabid Promosi Disparbud Kabupaten Bandung, Vena Andriawan, mengatakan pihaknya melibatkan penari dari seluruh sanggar tari di Kabupaten Bandung dan sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Total peserta dalam karnaval ini sekitar 3.000 personel, untuk penari sendiri sekitar 2.000 penari yang berasal dari seluruh sanggar tari dan komunitas di Jawa Barat," kata Vena.
Vena menambahkan, tari Ceta Cetok Kuminyar merupakan tarian jaipongan yang dimodifikasi menjadi tarian kontemporer.
Nantinya para penari ini akan mengenakan cetok atau topi petani dan membawa hihid atau kipas bambu berwarna merah putih.
"Mereka berlatih sejak dua bulan ke belakang untuk mempersiapkan karnaval ini. Workshop dan coaching dilakukan tiap minggu," katanya. (TribunJabar.id/Yongky Yulius/Widia Lestari)