Bayi Nangis Peluk Jasad Ayah
Bayi Nangis Peluk Jasad Ayah yang Tiga Hari Membusuk, Kulit Jenazah Menempel di Pipi Sang Anak
Warga Kabupaten Jember, Jawa Timur tak mendapati bayi perempuan menangis memeluk sang ayah, Aan Junaidi atau Fauzi (40).
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Dedy Herdiana
“Mungkin karena bertato, tapi dia bukan preman. Setahu saya, dulu kerja di pelayaran. Selain itu di rumahnya kan memelihara anjing. Jadi sama warga diingatkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Kan anak-anak bisa takut,” ungkapnya
Saking tertutupnya, warga pun tidak mengenal nama istrinya.
“Nama istrinya, banyak warga yang nggak tahu. Kebetulan juga warga baru. Beberapa bulan kemudian, istrinya berangkat TKW,” pungkasnya."
Melansir dari Tribun Jatim, jasad Fauzi ditemukan warga sekitar pukul 14.30 WIB, Rabu (14/8/2019).
Kapolsek Rambipuji AKP Sutarjo mengatakan menerima laporan warga sekitar pukul 14.00.
Warga melaporkan adanya bau menyengat yang berasal dari rumah Fauzi.
Polisi dan warga menemukan jenazah di dalam kamar dalam kondisi memprihatinkan dan mengeluarkan bau menyengat.
Di samping jenzaha ditemukan juga anak perempuan.
"Ada anaknya juga di kasur, di dekat jenazah ayahnya," katanya.
Warga langsung menggendong bayi perempuan itu keluar rumah.
Mereka memberikan pertolongan pertama untuk mengembalikan kondisi bayi perempuan itu.

Bayi N diberikan air gula.
"Sebab kondisinya lemas dan tadi langsung digendong jadi belum tahu apa dia sudah bisa jalan atau belum Kemungkinan yang menunggui jenazah ayahnya di kasur itu," ucapnya.
Penyebab kematian Fauzi belum diketahui. Polisi akan mengumumkannya setelah hasil visum dan autopsi keluar.
Bayi perempuan itu dirawat oleh tetangga selama menunggu sang ibu pulang dari Raiwan.
"Bayi itu kini dirawat tetangga rumahnya sampai ibunya datang. Nanti kalau ibunya datang, penyerahan juga harus di hadapan petugas," ujar Sutarjo kepada TribunJatim.com, Rabu (14/8/2019). (*)