TIPS Mengolah dan Menyimpan Daging Korban Secara Sehat dari Dinkes Jabar
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, berbagi cara untuk mengolah dan menyimpan daging kurban secara sehat.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Iduladha biasa disambut meriah oleh hampir semua lapisan masyarakat.
Baik yang berkurban maupun yang tidak berkurban, sama-sama akan memperoleh bagian daging dari panitia kurban di sekitar tempat tinggalnya.
Jika tidak diolah atau disimpan dengan benar, daging kurban ini akan bermasalah bagi kesehatan ketika disantap.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, berbagi cara untuk mengolah dan menyimpan daging kurban secara sehat.
Pertama, daging kurban yang diterima haruslah sesuai dengan standar jaga mutu, minimal terlihat bersih, masih segar, dan dipastikan berasal dari hewan kurban yang telah lolos pemeriksaan kesehatan.

• Wakil Ketua Komisi VI DPR RI: Jangan Tuntut PLN Sampai Ratusan Triliun Rupiah
Harus dipastikan juga bahwa panitia kurban memilih dan menyembelih hewan kurban secara baik.
Setelah itu, daging dibungkus besek, daun pisang, daun jati yang juga bersih, atau wadah makan lainnya.
"Daging sapi atau daging merah lainnya, termasuk kambing dan domba, sama sehatnya. Yang penting dari mulai pemilihan, penyembelihan, pengambilan, penyimpanan, pengolahan, sampai dikonsumsi, harus benar dan sesuai standar jaga mutu," kata Berli di Bandung, Sabtu (10/8).
Jika tidak langsung dimasak, daging harus disimpan dalam lemari pendingin secara baik.

Caranya, bagian daging dan jeroan harus terlebih dulu dipisahkan, kemudian disimpan dalam wadah food grade terpisah dalam lemari pendingin atau freezer.
Jika mendapat daging dalam jumlah banyak, pisahkan daging dalam wadah lebih kecil untuk ukuran sekali masak.
Dengan demikian, daging dapat dipakai secara bertahap tanpa mengganggu daging lainnya yang masih tersimpan.
Pemilihan menu olahan daging pun, kata Berli, tentunya harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan orang yang akan menyantapnya.
Contohnya, menu bersantan semisal gulai atau olahan jeroan pastinya sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi orang yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi atau kadar kolesterol dan asam urat tinggi dalam darah.
• TIPS Membuat Hidangan Gulai Kambing ala Hotel Bintang Lima di Rumah
