Jaga Kondusivitas Iduladha, Polres Cimahi Gelar Operasi Berantas Premanisme dan Narkoba di KBB
Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kondisi aman dan kondusif menjelang hari raya Iduladha, agar Umat Islam yang ada di wilayah hukum Polres Cima
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Menjelang Iduladha, anggota Satuan Sabhara Polres Cimahi mulai meningkatkan operasi dengan sasaran premanisme, peredaran miras ilegal hingga peredaran narkoba untuk di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kondisi aman dan kondusif menjelang hari raya Iduladha, agar Umat Islam yang ada di wilayah hukum Polres Cimahi bisa menjalankan ibadah tanpa adanya gangguan Kamtibmas.
Kepala Satuan Sabhara Polres Cimahi, AKP Oeng Choeruman, mengatakan bahwa sasaran operasi premanisme, peredaran miras, hingga peredaran narkoba tersebut akan dipusatkan ke daerah perkotaan, daerah industri, hingga ke perumahan.
"Selain ke wilayah KBB, kami juga akan meningkatkan operasi di Kota Cimahi karena biasanya ada oknum yang melakukan hal menyimpang yang bisa mengganggu kamtibmas," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/8/2019).
• BREAKING NEWS , Berpotensi Erupsi, PVMBG Hari Ini Naikkan Status Gunung Slamet jadi Waspada
Pihaknya juga akan langsung menindak penjual miras dan narkoba yang terjaring operasi.
"Ya kami pasti melakukan penindakan, apabila penjual miras itu tak berizin, apalagi orang yang menyalahgunakan narkoba, akan langsung kami limpahkan ke Satuan Reserse Narokoba (Polres Cimahi)," ucapnya.
Tak hanya menyasar kegiatan yang bisa mengganggu kamtibmas, pihaknya juga akan menyasar tempat penjualan hewan kurban yang biasa dipajang di trotoar jalan karena bisa menganggu pengguna jalan.
"Tapi untuk menindak penjualan hewan di trotoar jalan kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Bandung Barat dan Satpol PP Kota Cimahi karena itu ranahnya mereka," katanya.
• Ditangkap KPK, Anggota DPR Nyoman Dhamantra yang Minta Fee Rp 1.800/kg dari Bawang Putih Impor
• Ada 116 Sapi dan 1.464 Domba di Kota Bandung yang Dinyatakan Tidak Layak Jadi Hewan Kurban
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-narkoba-1.jpg)