Listrik Padam di Jawa Barat pada 2019 Jadi yang Terparah, Terulang Kejadian pada Tahun 2002 dan 2005

Sebagian wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek gelap gulita, Minggu (4/8/2019).

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Kisdiantoro
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Ilustrasi tiang listrik 

Kronologi Listrik Padam

Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani menuturkan kronologi mati listrik atau black out di tiga provinsi tersebut.

Menurut dia, penyebabnya adalah terganggunya sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 Kv jalur Ungaran-Pemalang.

"Pada pukul 11:45 detik 7 telah terjadi gangguan transmisi Ungaran-Pemalang di sirkuit 1 lantas diikuti sirkuit 2, akibatnya terjadi penurunan tegangan," kata Sripeni dalam konferensi pers di P2B Gandul, Cinere, Depok, Minggu (4/8/2019).

Penurunan tegangan ini berimbas pada jaringan SUTP Depok-Tasik.

"Pada pukul 11:48 WIB detik 11, jaringan Depok-Tasik lantas mengalami gangguan. Ini yang menjadi awal gangguan sistem di Jabar, Banten dan Jakarta," tegas Sripeni Inten Cahyani.

Ini yang menjadi awal gangguan sistem di Jabar, Banten dan Jakarta.

Sebelumnya, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan, pemadaman listrik terjadi lantaran Gas Turbin 1 sampai dengan 6 Suralaya mengalami trip, sementara Gas Turbin 7 saat ini dalam posisi mati (Off).

"Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Gas Turbin Cilegon juga mengalami gangguan atau trip," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJabar.id, Minggu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, gangguan ini terjadi mengakibatkan aliran listrik di Jabodetabek mengalami pemadaman.

 Mati Listrik se-Jabar dan Jakarta Turut Ganggu Jaringan Komunikasi

Sementara di Jabar, terjadi gangguan pada Transmisi SUTET 500 kV mengakibatkan padamnya listrik di sejumlah.

"Area yang terdampak adalah Bandung, Bekasi, Cianjur, Cimahi, Cirebon, Garut, Karawang, Purwakarta, Majalaya, Sumedang, Tasikmalaya, Depok, Gunung Putri, Sukabumi dan Bogor," ujar I Made Suprateka.

Kini, pihak PLN tengah berupaya melakukan penormalan.

Ada beberapa langkah yang dilakukan PLN, di antaranya adalah pengamanan GSW yang putus, dan penyalaan kembali GT di Suralaya.

"(Kemudian) akan dilaksanakan scanning assesmen kondisi GSW yang setipe dan pengaturan beban dari UP2B untuk meminimalisasi pemadaman," ujar I Made Suprateka.

Ia mengatakan, pihak PLN memohon maaf sebesar-besarnya untuk pemadaman yang terjadi.

"Saat ini upaya penormalan terus kami lakukan, bahkan beberapa Gardu Induk sudah mulai berhasil dilakukan penyalaan. Mohon pengertian seluruh pelanggan yang terdampak akibat gangguan ini, kami berjanji akan melakukan dan mengerahkan upaya semaksimal mungkin untuk memperbaiki sistem agar listrik kembali normal,” ujar Made.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved