Dampak Mati Listrik di Bandung: Minimarket Diserbu Warga yang Charge HP, Lalin Macet, Kafe Merugi
Termasuk di wilayah Bandung, beberapa rumah, perkantoran, gedung pemerintahan, hingga fasilitas publik yang membutuhkan listrik sempat gelap.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Widia Lestari
Dampak Mati Listrik di Bandung: Minimarket Diserbu Warga yang Charge HP, Lalin Macet, Kafe Merugi
TRIBUNJABAR.ID - Sejumlah daerah di Jawa mengalami mati listrik atau mati lampu dari pukul 12.00-23.00 WIB, Minggu (5/8/2019).
Termasuk di wilayah Bandung, beberapa rumah, perkantoran, gedung pemerintahan, hingga fasilitas publik yang membutuhkan listrik sempat gelap dan tak beroperasi.
Tentu saja, mati listrik atau mati lampu yang terjadi seharian ini sangat merugikan konsumen termasuk di Bandung.
Tak sedikit konsumen kesulitan menjalankan usahanya atau kesulitan berkomunikasi dengan keluarga dan orang terdekat lainnya.
Ada juga beberapa dampak lain yang ditimbulkan lantaran mati listrik atau mati lampu tersebut.
PLN sudah menjelaskan, penyebab mati lampu atau mati listrik selama berjam-jam adalah terganggunya sistem transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 Kv jalur Ungaran-Pemalang.
Lampu Setopan Mati

Di wilayah Kota Bandung, lampu lalu lintas mati, alhasil polisi lalu lintas harus turun tangan di persimpangan.
Akibat lampu lalu lintas, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Bandung mengalami kemacetan.
Kemacetan tersebut terjadi di jalan-jalan protokol di Bandung seperti di kemacetan terjadi di Jalan Merdeka, Pasteur, Wastukeancana, Jalan LLRE Martadinata, hingga Jalan Surya Sumantri.
Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Bayu Catur Prabowo mengatakan, ada sekitar 200 personel yang harus diturunkan untuk pengaturan lalu lintas.
• Listrik Masih Byar Pet, PLN Diminta Waspadai Serangan Siber Terorisme Seperti di Argentina
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menambahkan, anggota Polda Jabar diturunkan untuk patroli di area publik dan obyek vital.
"Termasuk polisi lali lintas yang diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas," ujarnya, Minggu.
Operasional Kafe Tersendat

Sejumlah kafe di Bandung juga tersendat operasionalnya lantaran mati lisrik atau mati lampu yang terjadi.
Di gerai Upnormal Block71 misalnya, sejumlah masalah muncul lantaran tak ada pemberitahuan sebelumnya listrik akan padam selama berjam-jam.
Beverage operation Upnormal Block 71,Yuda Fitrah mengatakan, akibat tak ada pemberitahuan tersebut, pihaknya tidak mempersiapkan kebutuhan penjualan.
• Tegur Direksi PLN, Jokowi Sebut Listrik Padam Tak Hanya Merusak Reputasi PLN, tapi Rugikan Konsumen
"Mesin kopi tidak bisa digunakan, nasi dan beberapa masakan lainnya tidak bisa keluar, mie bisa dipesan tapi exhaust fan mati jadi mengganggu pelanggan," ujar Yuda saat ditemui di Block 71, Jalan Ir H Djuanda No 108, Kota Bandung, Minggu (4/8/2019).
Di kafe tersebut, terlihat banyak pengunjung yang tersedak batuk karena aroma bumbu mie yang menyengat lantaran exhaust fan mati.
Tak hanya itu, minuman dan makanan yang sudah dipesan pun tak kunjung datang ke meja konsumen.
Minimarket 'Diserbu'

Di kawasan Jalan Purwakarta, sebuah minimarket 'diserbu' warga yang hendak mengisi daya ponselnya.
Pasalnya, listrik di minimarket tersebutm masih menyala lantaran memiliki daya cadangan menggunakan genset.
Pengelola minimarket memang menyediakan tiga terminal steker atau yang biasa disebut sebagai colokan.
Dari tiga steker yang disediakan, ada 10 lubang yang bisa dipakai untuk mencolok charger ponsel.
Dari 10 lubang, semuanya nyaris dipenuhi kabel charger yang tersambung ke ponsel.
Sementara itu, ponsel berjajar di sekitar steker.
• Heboh Mati Lampu, Aa Gym Beberkan 6 Poin Hikmah Mati Listrik: Jangan Ngeluh, Perbanyak Istigfar
Sisanya disembunyikan di tempat-tempat tertutup.
Pemiliknya tampak duduk di sekitar gerai.
"Di rumah listiknya mati. Pas belanja ke toko ini, pengelolanya sediakan steker dan banyak yang isi daya. Ya sekalian saja nebeng isi daya ponsel," ujar Zaki (24) warga Jalan Indramayu.
Sejumlah pengemudi ojek online yang melintas kawasan itu, turut mengisi daya ponselnya.
"Power bank saya habis, sedangkan masih nge trip (layani penumpang) tapi ponsel hampir kehabisan daya. Kebetulan lewat sini, banyak orang ikut isi daya, saya ikutan gabung," kata Dodi (28), pengemudi ojek online.
Lilin Jadi Mahal

Di Jalan Terusan Jakarta, sejumlah warga ada yang berjualan lilin di pinggir jalan.
Ada lebih dari lima orang yang berjualan lilin di jalan tersebut.
Namun, harga lilinnya tak lagi Rp 2 ribuan.
Harga lilinnya naik jadi Rp 5 ribu per batang.
• Kronologi Mati Listrik Massal di Jabar, Banten dan Jakarta, Semuanya Berawal dari Jateng
"Karena sekarang lagi banyak yang butuh lilin pak. Sedangkan lilin juga terbatas. Sejauh ini lilinnya laku," ujar Soleh (30), warga Jalan Atlas, Kota Bandung.
Ia dan teman-temannya berjualan lilin sejak adzan Isya.
Awalnya ia mengaku tidak kepikiran menjual lilin. Namun, kenalannya menawarkan untuk menjual lilin per dus berisi 12 batang.
"Ada yang nawarin jual lilin. Ada kenalan saya," katanya.