Tingkah Aneh dan Lucu Jamaah Haji Indonesia, Beli Tasbih Seharga Rp 7 Juta sampai Korban Penipuan

Bahkan mayoritas dari 231 ribu jemaah haji Indonesia berusia lanjut dan banyak dari mereka yang baru pergi ke kota besar.

Editor: Ravianto
Tribunnews/Muhammad Husein Sanusi/Makkah
Suasana jemaah haji Indonesia menunggu antrean bus shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Minggu (21/7/2019) dini hari. 

“Jika nyeberang juga hati-hati. Pengendali mobil di sini semuanya nginjak gas. Segan untuk nginjak rem. Tunggu saja sampai sepi dulu. Hati-hati sebaiknya berombongan saat menyeberang, faktor keamanan itu penting,”katanya.

Masalah ini semakin pelik karena tidak semua orang di Arab Saudi bisa dipercaya.

Salah satunya ada oknum yang menyamar sebagai petugas haji dari Indonesia atau petugas haji gadungan yang tega melakukan penipuan terhadap jemaah haji Indonesia.

“Petugas gadungan juga ada, menyamar dan bisa bahasa Indonesia. Memang orang Indonesia, kalau tidak pakai seragam, bilang petugas, jangan percaya. Petugas keluar selalu pakai seragam,” tegas Rustam.

Imam Masjidil Haram Syeikh Hasan Bin Abdul Hamid Al Bukhori bersama reporter Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi, di Universitas Ummul Quro, Makkah, Minggu (21/7/2019).
Imam Masjidil Haram Syeikh Hasan Bin Abdul Hamid Al Bukhori bersama reporter Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi, di Universitas Ummul Quro, Makkah, Minggu (21/7/2019). (Istimewa)

Dipuji Imam Masjidil Haram

Imam Masjidil Haram Syeikh DR Hassan Bin Abdul Hamid Al Bukhari berkesempatan menerima tim Media Center Haji di kantornya di Universitas Ummul Quro’, Makkah, Minggu (21/7/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Syeikh Hasan memuji perilaku jemaah haji Indonesia dengan menyebut jamaah Indonesia sebagai rombongan yang terpuji, lembut, dan tawadhu atau rendah hati.

“Saya melihat bahwa jamaah haji Indonesia itu adalah rombongan yang terpuji. Orangnya lembut-lembut dan tawadhu (rendah hati). Ini sangat menyenangkan di hati orang Muslim di manapun,” kata Syeikh DR Hassan Bin Abdul Hamid Al Bukhar

Ia mengatakan, dengan kelembutan dan kerendahdirian jamaah Indonesia juga suka saling membantu dan saling menolong.

Selain itu ia juga menilai jamaah Indonesia terlihat tertib dan hal ini dianggapnya merupakan anugerah dari Allah SWT.

“Saya juga melihat mereka punya kedisiplinan yang tinggi walaupun Indonesia itu jamaah hajinya paling banyak di dunia, tidak menjadikan itu penghalang untuk mereka selalu disiplin. Jumlah mereka besar, tertib,” kata Dekan Ma’had Lughoh Arrabiyah Umm Al Qura University Mekkah itu.

Dan ini kata dia menjadi budaya bagi jamaah haji Indonesia.

“Kami berharap terus mudah-mudahan kondisi ini bisa dipertahankan dan bisa ditingkatkan agar lebih baik,” katanya.

Pada kesempatan itu, ia mendoakan agar pelaksanaan ibadah haji berjalan dengan baik dan lancar.

“Ya Allah, dengan kemurahan-Mu jadikanlah semua haji, haji dari Indonesia maupun haji dari belahan negara Muslim di dunia, telah datang kewajiban haji bagi kalian semoga Allah memberikan kemudahan bagi urusan kalian para haji dan Allah menerima ibadah kalian,” doanya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved