Dukun Beranak Ini Berhasil Umrah, Ingin Mendoakan Orangtua yang Telah Meninggal Dunia
Siapa sangka, selama 25 tahun seorang Dukun Beranak atau Paraji ini akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah Umrah
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Siapa sangka, selama 25 tahun seorang Dukun Beranak atau Paraji ini akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah Umrah.
Emak Empu, sapaannya, sudah bertekad umrah dengan menyisihkan uang dari sisa penghasilannya sebagai Dukun Beranak sejak 1994.
Setiap minggu ia bisa menyisihkan uang sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 100 ribu.
Dalam waktu dekat ini pada oktober mendatang Empu sudah terdaftar sebagai calon jemaah umrah.
Setelah berhasil menyisihkan uang untuk umrah ini, tak henti harapan, Empu juga sudah berencana menyisihkan uang untuk haji.
Diakui Empu, sambil berlinang air mata, hal yang membuat dirinya terpacu untuk menabung berangkat menunaikan umrah dan haji, selain beribadah juga karena ingin mendoakan kedua orang tuanya yang telah lama wafat.
"Di tanah suci ingin mendoakan bapak dan mamah udah meninggal, emak anak satu-satunya perempuan," ujar Empu (55) sembari terurai air mata dan mengusapnya, saat ditemui Tribun Jabar usai melaksanakan pelatihan manasik di Hotel Grand Asrilia Bandung, Minggu (14/7/2019).
• Kisah Sukses Pengusaha Sepatu Footstep, Karyakan Pengrajin Lokal, Manfaatkan Media Sosial
Empu, anak perempuan satu-satunya dari 4 bersaudara. Dua orang adiknya juga telah meninggal karena kecelakaan tersengat listrik dan satu lagi tertabrak.
Oleh sebab itu, Empu merasa pilu beberapa orang terkasihnya lebih dulu meninggalkannya.
Hanya tinggal dirinya dan satu orang adik sebagai kerabat keluarga yang dimilikinya.
Kendati begitu, Empu juga masih bersyukur memiliki 6 orang anak yang selalu mendukungnya.
Saat umrah, Empu juga akan mendoakan anak-anaknya agar senantiasa sehat dan dimudahkan rezeki.
Selain itu, yang terpenting lagi bagi Empu, ia juga ingin mendoakan suaminya Mamat (69) yang tengah sakit dan tak mampu lagi untuk bekerja menafkahinya.
• Sofbol Putri Jabar Kalahkan Tim Kuat DKI Jakarta di Laga Perdana BK PON XX
"Ingin mendoakan suami, agar sehat dan dikuatkan diberikan ketabahan," ujar Empu, dengan suara parau menahan tangisan.
Selama 8 tahun, Empu menjadi tulang punggung keluarga, suaminya menderita sakit jantung dan kolesterol, sehingga tak mampu lagi untuk bekerja.
Mamat memang masih kuat berdiri, namun suaminya itu kerap kali jatuh sakit saat penyakitnya kambuh.
Tak memiliki BPJS bersubsidi, Empu juga yang menanggung pembayarannya.
Maka selain menyisihkan untuk umrah dan haji Empu juga harus menyisihkan uang untuk membayar BPJS dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak pelik dengan keadaan, Empu berbesar hati tak segan mengajak Mamat untuk umrah hasil dari menabungnya.
Namun sayang, Mamat menolak ajakannya lantaran merasa tak mampu dengan keadaannya yang sering sakit-sakitan.
• SORE Ini Dalam Satu Jam Terjadi Lima Kali Gempa di Labuha Maluku Utara, yang Terbesar 7,2
"Bapak tidak mau diajak, karena merasa tak mampu, katanya takut berabe. Sudah dipaksa dan dibujuk oleh adik-adiknya juga tetap tidak mau," ujarnya.
Maka dari itu, melihat keadaan suaminya yang demikian, membuat Empu juga semakin terpacu untuk berdoa di tanah suci, agar Mamat diberikan kekuatan dan ketabahan.