Cerita Kalapas Perempuan Bandung tentang Narapidana yang Lesbian, Ditegur Malah Marah

Kalapas Perempuan Bandung, Rafni Trikoriaty Irianta punya pengalaman mengurusi, bahkan menegur narapidana perempuan

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
REUTERS/Lucy Nicholson via Kompas.com
Ilustrasi pasangan lesbian 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Kalapas Perempuan Bandung, Rafni Trikoriaty Irianta punya pengalaman mengurusi, bahkan menegur narapidana perempuan yang memiliki kecenderungan homoseksual atau lesbian.

Seringkali ia melihat dua narapidana perempuan berduaan namun dari perbuatannya tampak ganjil.

"Sering kami tegur lah. Kamu kira kalau ditegur mereka enggak marah, seringkali marah, mereka bilangnya, enggak bu, kami cuma dekat saja, sebatas curhat, cocok. Saya dibilang ibu jangan suudzon, jadi kami yang disalahin," ujar Rafni saat dihubungi via ponselnya, Rabu (10/7).

‎Contohnya, pada banyak kesempatan acara bersama, tidak jarang ia melihat dua narapidana perempuan memisahkan diri dan hanya berdua.

"Iya dong sering, misalnya kalau lagi nonton voli bareng-bareng atau ada sirahaman rohani, ada yang berdua aja, kan kelihatan gaya-gaya gitu," ujar dia.

Fenomena homoseksualitas memang perlu dibuktikan secara ilmiah. Lewat pemeriksaan psikologi misalnya. Yang bisa dilakukan secara kasat mata hanya berupa pengamatan saja.

"Kecenderungan jadi begitu (homoseksual) pasti ada. Cuma kami enggak bisa data, mereka marah-marah," ujar Rafni.

Fenomena kehidupan sehari-hari di Lapas Perempuan terkait homoseks ini bisa ia cermati dari perubahan perilaku.

"Misalnya nih, ada perempuan yang tadinya rambut panjang, jadi pendek gaya-gaya cowok, istilahnya kami sebut cowo jadi-jadian, saya sering marahnya begini, saya data kan mereka, hey kamu masih datang bulan enggak, kalau masih, elu gaya-gaya kaya cowok saja, saya bilang begitu ke mereka," ujar Rafni.

Menyantap Aneka Dimsum dan Ramen Halal, Harga Terjangkau di Golden Culinery Sudirman Food Street

Jawabnya, kata Rafni, malah ia dimarahi oleh mereka yang punya kecenderungan homoseksual. "Dikiranya saya suudzon lah, curigaan lah begitu-begitu," ujar Rafni.

‎Pengalaman lain ia ceritakan soal perilaku yang cenderung homoseks. Ia tidak bisa menyebutkan berapa pasangan yang punya kecenderungan lesbian tersebut.

"Kalau pasangan, berapa, enggak kelihatan. Tapi kelihatannya kalau mereka berantem karena cemburu sama temannya, tapi suka enggak lama. Dan mereka ini hubungannya enggak permanen," ujar Rafni.

‎Rafni tidak tinggal diam melihat kecenderungan prilaku menyimpang itu. Buru-buru ia pisahkan salah satu pasangan yang punya kecenderungan menyimpang itu.

‎"Langsung kami pisahkan lah, enggak tinggal sekamar. Harus beda kamar, dipisah bloknya. Paling tidak minimal satu blok tapi beda kamar. Lalu kami programkan mereka supaya sibuk, ngurus kebun, taman, olahraga, bersih-bersih, apapun lah yang penting dia cape dan dia lupa sama prilaku menyimpangnya," ujar Rafni.

Penyebab Habib Rizieq Tak Pulang, Terseret Rekonsiliasi Prabowo & Jokowi padahal Tak Mau Ikut Campur

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved