Sengketa Pilpres 2019
Sidang Putusan MK, Kubu Prabowo Yakin Satu Bukti Telak Bisa Pukul Tim Jokowi, Kuasa Hukum Jawab Ini
Selain itu, kuasa hukum Prabowo- Sandi, Iwan Satriawan juga ada tiga argumentasi mereka yang tidak bisa terbantah.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
"Besok Pak Prabowo tidak bisa hadir di MK. Beliau akan mendengarkan keputusan MK dari Kertanegara kemungkinan bareng Bang Sandi dan beberapa tokoh partai politik koalisi dan tokoh lain," ujar Dahnil di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (26/6/2019).
Menurut Dahnil, Prabowo dan Sandiaga sudah mempercayakan proses persidangan kepada Tim Kuasa Hukum, Bambang Widjojanto.

Selain itu, Prabowo juga tak menjadi orang yang memancing pendukungnya hadir di gedung MK dan melakukan aksi saat pembacaan putusan sengketa.
"Kami kan juga membantu semua pihak ya, yang berharap tidak ada demonstrasi besar, oleh karena itu Pak Prabowo memutuskan salah satunya selain mempercayakan sepenuhnya kepada kuasa hukum juga menghindari ada akumulasi massa yang besar karena kehadiran Pak Prabowo di MK," jelas Dahnil.
Bila Prabowo- Sandiaga tak hadir di gedung MK, bagaimana dengan Jokowi?
Kemungkinan Jokowi tidak akan menghadiri sidang pembacaan putusan sengketa Pilpres 2019.
Pada 28-29 Juni mendatang akan digelar KTT G20 di Osaka, Jepang.
Jokowi dijadwalakan akan menghadiri acara tersebut.

Halal bi Halal di Gedung MK
Sejumlah organisasi akan menggelar unjuk rasa mengawal putusan sengketa Pilpres 2019.
Organisasi tersebut adalah Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, serta sejumlah organisasi lainnya.
Aksi yang direncanakan digelar di depan Gedung Mahkamah Konstitusi itu, kata mereka, merupakan bagian dari perjuangan untu menegakkan keadilan sesuai ajaran agama.
Melansir dari Tribun Solo, juru bicara PA 212 mengatakan akan tetap menggelar aksi di Mahkamah Konstitusi sebagai gerakan keagamaan bukan gerakan politik.
Aksi tersebut digelar pada Senin (24/6/2019) hingga putusan dibacakan yang sebelumnya direncakan pada Jumat (28/6/2019).
Melansir dari Kompas.com, rangkaian kegiatan aksi PA 212 itu tercantum dalam sebuah poster yang beredar di pesan singkat WhatsApp.