PT KAI Mulai Bangun Rel Cibatu-Garut, Target Beres September, Bandung-Garut Bisa Pakai Kereta Api

Bantalan rel dan besi rel telah dikirim PT KAI ke Garut. Sebagian disimpan di Cibatu dan segera dipasang di jalur kereta api

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Sejumlah warga dan petugas PT KAI melintasi eks bangunan Pasar Mawar di Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota yang sudah dibongkar, Kamis (20/6/2019). Bekas lokasi pasar itu berdiri di atas jalur rel kereta Cibatu-Garut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

 TRIBUNJABAR.ID, GARUT- Penantian warga Kabupaten Garut untuk segera menikmati moda transportasi kereta segera terealisasi. PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah memulai pembangunan rel Cibatu-Garut.

Bantalan rel dan besi rel telah dikirim PT KAI ke Garut. Sebagian disimpan di Cibatu dan segera dipasang di jalur kereta api. Rencananya, kereta api akan diuji coba pada bulan September dari Cibatu sampai Wanaraja.

Kereta Cibatu-Garut mempunyai banyak kenangan di warga Garut. Kereta yang mulai beroperasi pada 14 Agustus 1889 dengan panjang 19 kilometer itu dijuluki 'Si Gombar'. Pada 9 Februari 1983 jalur kereta api Cibatu-Garut ditutup.

Sejak tahun lalu, PT KAI berambisi kembali menghidupkan jalur bersejarah itu. Tak main-main, semua bangunan yang berdiri di atas lahan rel harus dibongkar. Pada akhir November 2018, uang bongkar mulai diberikan kepada warga yang memiliki bangunan di atas rel.

Jalur kereta Cibatu-Garut melintasi wilayah Cibatu, Wanaraja, Karangpawitan, dan Garut Kota. Perkembangan reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut terhitung cepat. Di bulan ini, PT KAI tinggal membongkar bangunan yang ada di Kecamatan Garut Kota.

Reaktivasi Jalur Kereta Api Cibatu-Garut, Sudah 90 Persen Bangunan Dibongkar, Usai Idulfitri Rampung

Menhub Budi Karya Sumadi Sebut Jalur Kereta Api Cibatu-Garut Beroperasi Tahun 2020

"Pembongkaran bangunan di Kecamatan Garut Kota ditargetkan selesai pada 30 Juni. Pembongkaran sempat terkendala adanya Pemilu dan lebaran," ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro saat melakukan peninjauan di Stasiun Garut, Kamis (20/6/2019).

Nantinya, warga yang menuju ke Bandung bisa menggunakan kereta dari Stasiun Garut. Jalurnya dari Stasiun Garut yang berada di Jalan Bank, Kecamatan Garut Kota menuju Stasiun Cibatu. Ada dua rencana yang disiapkan PT KAI.

Pertama menyediakan kereta dari Garut menuju Cibatu dan transit di Stasiun Cibatu. Penumpang lalu bisa menggunakan kereta dari Cibatu ke Bandung yang sudah tersedia.

Rencana kedua langsung menyediakan kereta dari Garut menuju Bandung. Bahkan Edi menyebut warga Garut bisa langsung menuju Jakarta.

"Nanti dari Garut bisa ke Cikarang dulu. Dari Cikarang bisa menggunakan LRT menuju Jakarta," katanya.

Ia optimistis keberadaan kereta bisa jadi pilihan warga Garut yang enggan terkena macet jika memakai kendaraan roda dua arau empat.

Profil Jaswar Koto, Saksi Ahli Tim Prabowo - Sandiaga Uno di Sidang MK, Namanya Jadi Perbincangan

Sosok Ibu Kedua yang Diakui Dul Jaelani, Bukan Mulan Jameela, Siapa?

"Insya Allah doain ya. Supaya buat warga Garut dan sekitarnya berkembang dan maju. Bukan hanya kereta penumpang kita pertimbangkan kalau barang bisa diangkut keluar bagus sekali," ucapnya.

Beberapa waktu lalu pihaknya sudah mengirimkan badan dan bantalan rel. Pembangunan jembatan pun dinilai paling krusial. Semua material untuk pembangunan rel pun sudah dikirim dan tinggal proses pemasangan.

"Yang pasti kami sudah kirim badan rel, sudah semua. Ada yang di Cibatu tinggal diecer (dikirim ke pembangunan jalur rel Cibatu-Garut). Bantalan rel sudah dikirimkan dan paling krusial itu jembatan," ucapnya.

Ia menyebut, ada dua jembatan yang cukup panjang, yakni Jembatan Cikoang dan Citameng. Dari hasil pengecekan, pondasi kedua jembatan itu masih bagus dan hanya perlu penguatan saja.

"Pantauan kami berjalan baik. Mudah-mudahan nanti target selesai secepatnya di akhir tahun. Makanya nanti ke Bandung enggak usah macet-macet," katanya.

Pemasangan rel, tuturnya, direncanakan dipasang satu bulan lagi. Pada bulan September atau Oktober rel sudah selesai dipasang. Untuk stasiun pun saat ini sedang proses perbaikan. Ada tiga stasiun yang akan berfungsi yakni Pasir Jengkol, Wanaraja, dan Garut.

Bambang Widjojanto Berani Usir Tim Hukum KPU, Jengkel Ada yang Menyusup ke Ruang Barang Bukti 02

Tim Hukum Prabowo-Sandi dan Ahli KPU Saling Minta Maaf di Mahkamah Konstitusi

"Pasir Jengkol sudah dimulai (renovasi stasiun), Wanaraja juga sama sudah mulai dikerjakan. Untuk halte akan dioperasikan lagi, tapi nanti tahap kedua. Sekarang baru stasiun dulu. Nanti yang kecil-kecul nyusul," ujarnya.

Terkait harga tiket, Edi menyebut belum melakukan penghitungan. Ia menjamin tiket dari Garut ke Jakarta akan sangat murah.

Ongkos kereta dari Garut ke Jakarta tergantung menggunakan kereta PSO (public service obligation atau subsidi pemerintah) atau nonPSO.

"Belum dihitung untuk tiket. Pastinya murah sekali," katanya.

Meski pembangunan kereta banyak mendapat dukungan namun warga terdampak reaktivasi masih kebingungan. Salah satunya yang dialami para pedagang di Pasar Mawar, Kecamatan Garut Kota.

Dini (35), eks pedagang sayuran di Pasar Mawar hanya bisa menatap tempatnya berjualan. Ia mengaku belum mendapat kepastian soal relokasi pasar.

"Dulu sih Pemkab katanya bilang mau direlokasi tapi sampai sekarang belum jelas," ucap Dini.

Lokasinya berjualan berada tepat di belakang Stasiun Garut. Kini bangunan permanen itu sudah rata dengan tanah. Dini menyebut sudah 12 tahun berjualan.

"Saya sadar konsekuensi berdagang di atas lahan milik PT KAI. Hanya saya dan pedagang lain minta solusi dari pemerintah. Minimal ada kejelasan tempat berdagang lagi," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved