Sengketa Pilpres 2019

Rangkuman Sidang Ketiga Sengketa Pilpres 2019, Ponakan Mahfud MD Jadi Saksi Prabowo dan BW Usir Pria

Saat ini, tengah berlangsung sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (19/6/2019).

Editor: Ravianto
live streaming kompas tv
Saksi Prabowo-Sandiaga Uno, Agus Muhammad Maksum. 

Di depan Prabowo-Sandiaga, Anas mempresentasikan soal 'robot' pemantau Situng KPU.

Dalam presentasinya, Anas menjelaskan soal screen monitoring yang ia sebut sebagai robot ciptaannya.

Robot ciptaannya mampu memotret laman Situng KPU dari menit ke menit, dari data tingkat nasional hingga TP.

Finishing Touch Persib Bandung Masih Jadi PR Besar Robert Rene Alberts

David da Silva Resmi Kembali ke Persebaya Surabaya tapi Baru Main Putaran 2

Warga Tak Menyangka, Guru yang Jadi Panutan dan Dihormati Itu Tega Cabuli Siswi

"Ini adalah layar-layar KPU yang saya potret dari menit ke menit, mulai dari halaman nasional, sampai halaman TPS.

"Dari Aceh sampai, ini, kebetulan urutannya pakai abjad. Itu bisa dilihat, Aceh, Bali, ada semua."

"Itu dari menit ke menit, minta menit ke berapa pun, akan kami kasih gambarnya."

Keponakan mantan Ketua MK, Mahfud MD tersebut juga menyebut, robot buatanya disebut robot ikhlas.

"Jadi jangan khawatir, kalau bapak ibu sekalian menemukan kecurangan, di Situng maupun di kenyataan."

"Inilah yang disebut robot tidak ikhlas. Kalau yang tadi, yang pertama robot ikhlas, kalau ini robot tidak ikhlas."

"Saya tidak ikhlas kalau Pak Prabowo dan Sandi, dicuri suaranya. Saya tidak ikhlas!!!" ujar Anas di atas podium.

3. Saksi Agus Maksum mengaku dapat ancaman

Saksi tim Prabowo-Sandiaga, Agus Maksum mengaku mendapatkan ancaman, tapi tidak terkait sengketa di Pilpres 2019.

Agus mengaku, pernah mendapatkan ancaman pada awal April 2019 yang artinya jauh sebelum pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan permohonan sengketa Pilpres 2019 ke MK.

"Saya menerima ancaman sekitar bulan April," ujar Agus.

Agus enggan untuk menyebut siapa pihak yang mengancamnya.

Namun, Agus mengatakan, ancaman tersebut diterima terkait dengan posisinya di tim Prabowo-Sandiaga yang mendalami masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved