Mudik Jauh Bisa Tetap Segar dengan Akupunktur

Mudik jauh bisa tetap segar dengan akupunktur di Santosa Hospital. Ditangani dokter spesialis berpengalaman.

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: taufik ismail
istimewa
Akupunktur di Santosa Hospital. 

TRIBUNJABAR.ID - Akupuntur selama ini dikenal sebagai sebuah terapi pengobatan, penyembuhan, atau menjaga ketahanan tubuh yang dilakukan oleh seorang ahli terapis non-dokter.

Sudah sangat umum bahwa masyarakat mengenal akupunktur sebagai sebuah alternatif penyembuhan dibanding harus pergi ke dokter.

Banyak paradigma yang membuat masyarakat berpikir bahwa akupunktur yang dilakukan secara alternatif oleh seorang terapis akan memberikan kesembuhan dan rasa aman dengan biaya yang relatif terjangkau.

Hal ini memang sudah menjadi pemahaman umum di tengah masyarakat di Indonesia. Padahal sebenarnya tidak selalu demikian.

Akupunktur sebenarnya adalah merupakan salah satu varian dari ilmu kedokteran. Karena merupakan cabang kedokteran, maka di bidang akupuntur pun terdapat dokter-dokter spesialis yang mampu melakukan terapi akupunktur yang jauh lebih aman dan memberikan rasa ketenangan dan kenyamanan terhadap seorang pasien.

Ini karena dokter spesialis akupunktur menjalankan praktiknya berdasarkan anatomi tubuh manusia yang dipelajari secara medis sehingga seluruh praktik yang dilakukan oleh seorang dokter spesialis akupunktur telah melalui tahapan-tahapan standard medis yang sangat bisa dipertanggungjawabkan.

Menurut salah seorang dokter spesialis akupunktur Santosa Hospital, dr Stefanus Agung Budianto, akupuntur yang dilakukan oleh seorang dokter ahli sangat berbeda dengan akupunktur yang dilakukan oleh seorang sinse dalam akupunktur tradisional/alternatif.

"Dari dasarnya saja sudah berbeda, ada seorang sinse akupunktur yang baru kursus singkat akupunktur, sudah langsung praktik, peralatan yang digunakan pun kadang tidak standard. Beda dengan dokter spesialis akupunktur, mereka telah melalui jenjang pendidikan spesialis yang cukup lama kemudian praktik dengan alat-alat standard kedokteran yang memang dianjurkan sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia," kata Stefanus.

Menurut Stefanus, dalam pengobatan akupunktur alternatif, metode pengobatan yang digunakan terkadang sama, ini karena metode yang diambil adalah metode turun-temurun dari leluhur. Dalam teknik akupunktur alternatif ini, pasien juga terkadang dilarang menggunakan obat-obatan dokter.

Santosa Hospital Kopo.
Santosa Hospital Kopo. (istimewa)

Sementara dalam metode akupunktur kedokteran, metode yang dipakai adalah metode medis yang sangat terukur dan efektif karena dilakukan melalui tahapan medis seperti tahapan medical check-up, observasi dan lain sebagainya.

"Penggunaan jarum pun harus hati-hati, tidak boleh menggunakan jarum bekas. Bahkan ukuran jarum pun tidak semua sama. Ada kejadian yang terkena infeksi paru-paru karena jarum yang digunakan terlalu besar. Juga hati-hati menggunakan jarum di bagian kuping, jika tidak hati-hati maka bisa infeksi. Kalau dilakukan secara medis oleh dokter, maka semuanya akan sangat terukur, efektif dan aman. Tidak ada rasa sakit sehingga pasien akan merasa nyaman," katanya.

Stefanus mengatakan seorang terapis akupunktur tradisional atau alternatif banyak bertebaran di mana-mana, sementara dokter spesialis akupunktur masih terbatas jumlahnya. Ini menjadi salah satu penyebab bahwa masyarakat masih banyak yang menganggap akupunktur adalah sebuah terapis tradisional.

Padahal di Kota Bandung sebenarnya juga terdapat beberapa dokter sesialis akupunktur yang bisa menjadi salah satu solusi masalah kebugaran tubuh. Dua dokter spesialis akupunktur diantaranya terdapat di Santosa Hospital.

"Memang masih sedikit tenaga dokter spesialis akupunktur di Bandung. Dari yang sedikit itu, dua di antaranya ada di Santosa Hospital," tutur Stefanus.

Stefanus mengatakan bahwa akupunktur bisa memberikan banyak manfaat bagi pelaku yang melakukannya secara baik dan benar. Selain bagi pengobatan dan penyembuhan, akupunktur bisa juga digunakan untuk banyak hal seperti menjaga stamina dan kebugaran tubuh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved