Bom Bunuh Diri Sukoharjo

KRONOLOGI Bom Bunuh Diri Pospam Kartasura, Pelaku Tak Pamit ke Orangtua, Aksinya Terekam CCTV

Kini terungak kronologi pelaku yang melakukan upaya bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Theofilus Richard
TribunJateng.com/Daniel Ari Purnomo
Kronologi bom bunuh diri di Kartasura, Sukoharjo, pelaku terekam CCTV 

TRIBUNJABAR.ID - Kini terungkap kronologi pelaku yang melakukan upaya bom bunuh diri di Pospam Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Aksi terorisme itu terjadi pada Senin (4/6/2019) malam.

RA yang bernama lengkap Rofik Asharudin diketahui tak pamit pada orangtuanya.

Hal ini disebabkan kepribadian pelaku yang cenderung pendiam.

Ia bahkan jarang bersosialisasi dengan orang lain.

Saat akan bepergian, Rofik Asharudin kadang pamit, kadang juga tidak.

Termasuk ketika menuju tugu Kartasura, Sukaharjo, orangtua tak tahu anaknya melakukan aksi terorisme di sana.

Watak Asli Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Kartasura Sukoharjo, Sempat Hilang, Diduga Dicuci Otak

Hal ini disampaikan Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo melalui konferensi pers yang disiarkan Kompas TV.

"Pelaku lebih banyak memiliki kecenderungan pendiam, jarang bersosialisasi. Keluar juga kadang pamitan kadang tidak. Kejadian kemarin (bom bunuh diri) juga tak pamitan, tujuannya tak tahu, tahu-tahu terjadi peledakan di Pospam," kata Brigjen Dedi Prasetyo.

Pelaku diketahui berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor.

Ia terekam CCTV meninggalkan sepeda motor di sekitar tugu Kartasura.

Kemudian, ia terlihat berjalan menuju arah tugu.

Terduga pelaku bom bunuh diri Kartasura, Sukaharjo, Rofik Asharudin.
Terduga pelaku bom bunuh diri Kartasura, Sukaharjo, Rofik Asharudin. (Tribun Solo)

Berdasarkan penuturan seorang saksi, Rangga, ia melihat pelaku berjalan sambil mengenakan headset.

Rangga yang saat itu tengah membantu polisi yang jaga untuk memasang lampu, melihat pelaku mengenakan kaus hitam dan celana jeans.

Kemudian, pelaku pun langsung duduk di trotoar di depan Pospam polisi.

Setelah beberapa menit, terjadilah ledakan keras.

"Saksi melihat pelaku berjalan menuju pos menggunakan celana jeans, kasu hitam, dan headset, duduk di depan pos sekitar 5-7 menit di trotoar," kata Dedi Prasetyo.

Gerebek Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri Pos Polisi Kartasura, Polisi Bawa 5 Kantong Barang Bukti

Ledakan itu terjadi sekitar pukul 22.45 WIB, Senin (3/6/2019).

Rangga dan polisi yang berada di sana pun langsung keluar dari Pospam.

"Saksi bersama personil polri segera keluar dari pos untuk menghindari ledakan berulang," ujarnya.

Setelah ledakan, aparat pun langsung melakukan sterilisasi di TKP.

Kemudian, pelaku sekaligus korban pun tampak dalam kondisi yang mengenaskan.

Rofik Asharudin masih dalam keadaan hidup. Ia mengalami luka pada perut hingga tangan.

Penggeledahan di rumah pelaku bom bunuh diri di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari.
Penggeledahan di rumah pelaku bom bunuh diri di Dukuh Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (4/6/2019) dini hari. (TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi)

Pelaku diketahui menggunakan jenis bom pinggang.

Setelah pelaku dilarikan ke rumah sakit, tim Densus 88 Antiteror dan Polda Jateng menggeledah rumah orang tua pelaku.

Di kediamannya, ditemukan bahan-bahan untuk membuat bom.

Pelaku Bom Bunuh Diri Pos Polisi Tugu Kartasura Luka Parah dan Dirujuk ke RS Moewardi Surakarta

Serbuk yang ditemukan di rumah pelaku itu identik dengan sisa serpihan di TKP dan tubuh pelaku.

Benda-benda itu pun diamankan aparat sebagai barang bukti.

"Dari hasil penyitaan tersebut, dan identifikasi Inafis bahwa pelaku diidentifikasi atas nama RA dari sidik jari dan dari ijazah," katanya.

Pelaku Sempat Hilang 3 Bulan

Melansir dari Tribun Solo, Rofik Asharudin ternyata sempat menghilang selama tiga bulan.

Menghilangnya pemuda itu disebut terjadi pada 2018. Hal ini disampaikan satu di antara temannya, Wawan.

"Pernah dikabarkan hilang 3 bulan pada tahun lalu," ujar Wawan.

Ia menyebut, menghilangnya Rofik itu sempat mengundang tanya orang sekampung.

Keberadaannya pun sempat dicari tahu, tetapi tak ada yang tahu ke mana perginya Rofik Asharudin.

Namun, ia melihat gelagat yang tak biasa dari temannya itu.

Wawan melihat perbedaan dari sosok Rofik Asharudin.

Rofiq tiba-tiba menjaga jarak dari teman-temannya.

Perubahan drastis terduga pelaku bom bunuh diri Sukoharjo ini tak hanya dirasakan Wawan, Masil pun merasakan perbedaan Rofik.

Masil menyebut, Rofik Asharudin menjadi lebih tertutup.

Hal tersebut membuat Masil dan orang lain di sekitarnya kesulitan berkomunikasi.

Ia bahkan sempat menawarkan pekerjaan untuk temannya itu, tapi Rofik justru menolaknya.

"Saya ada informasi pekerjaan untuknya, namun ia menolak," katanya.

Tak berhenti di situ, ia pun menyebut Rofik Asharudin disebut kerap enggan diajak ke masjid.

"Padahal dulu orangnya biasa saja, dengan teman-teman sekampung pun sering kumpul-kumpul, namun tiba-tiba sudah tidak mau ke masjid," ujarnya.

Polisi Selidiki Apakah Pelaku Bom Bunuh Diri Sukoharjo Terkait Kelompok Teroris atau Lone Wolf

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved