Detik-detik Harun Al Rasyid Terpisah, Tak Mau Pergi dari Lokasi Rusuh, Ditemukan Sudah Meninggal

Seorang anak bernama Harun Al Rasyid (15) menjadi korban meninggal pada aksi 22 Mei yang berujung pada kerusuhan.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Widia Lestari
Kompas
Ilustrasi Mayat 

Pada Kamis (23/5/2019) pagi, Angga menerima kabar bahwa Harun Al Rasyid meninggal dunia.

Ayah Harun, Didin mengatakan anaknya memang tak pulang pada Rabu malam.

Akhirnya, ia dikirimi video dan foto salah satu korban tewas kerusuhan 22 Mei.

Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung salah satu pasangan capres yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang Asrama Brimob Petamburan dan membakar beberapa kendaraan.
Massa aksi terlibat bentrokan dengan aparat Kepolisian di kawasan Slipi, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). Massa aksi pendukung salah satu pasangan capres yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Bawaslu, menyerang Asrama Brimob Petamburan dan membakar beberapa kendaraan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Didin meyakini korban tersebut adalah anaknya sebab terdapat kemiripan pada wajah dan celananya.

Korban tersebut masih remaja dan mengenakan ikat pinggang berlogo OSIS.

Harun berada di RS Dharmais, Slipi, Jakarta Barat dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Pada Jumat (24/5/2019), Harun Al Rasyid dimakamkan di TPU Duri Kepa selepas salat Ashar.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menginformasikan delapan korban yang meninggal pada kerusuhan 22 Mei.

Salah satu korban berusia 14 tahun dan tanpa identitas.

Jasad tanpa identitas itu diduga adalah Harun Al Rasyid.

ilustrasi mayat
ilustrasi mayat (net)

Berdasarkan keterangan tersebut, jasad yang diduga Harun mengalami luka di dada dan lengan kiri.

Awalnya, Harun dikabarkan tewas akibat mendapat kekerasan oleh sejumlah anggota Brimob di Kampung Bali.

Beredar video seorang pria yang dikerumuni oleh sejumlah pria berbaju hitam.

Namun, kabar tersebut hoaks. Orang yang ada di video tersebut adalah Andri Bibir.

Andri Bibir ditangkap karena diduga membantu perusuh dengan menyiapkan batu dan air untuk membasuh bagian yang terkena gas air mata.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved