PPDB di Kota Bandung

Pendaftar PPDB SMPN 31 Bandung Membludak, Petugas Bingung, Pukul 6.00 WIB Sudah Ada yang Mengantre

Dikatakan Sringatun, di hari pertama data pendaftar melalui antrean tersebut sudah mencapai 400 an lebih. Di hari ketika, pendaftar tetap ramai.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Tribunjabar.id/Hilda Rubiah
Suasana PPDB di SMPN 31 Bandung, Sabtu (25/5/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilda Rubiah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB 2019) di Kota Bandung telah memasuki hari ketiga, Sabtu (25/5/2019).

Sejak hari pertama, Kamis (23/5/2019) sejumlah sekolah tampaknya sibuk menerima pelayanan pendaftaran tersebut.

Tak jarang suasana di beberapa sekolah itu pun berlangsung ramai hingga membludak.

Tak terkecuali hingga hari ketiga ini pun sejumlah sekolah masih ramai didatangi pendaftar.

Seperti yang terjadi di SMPN 31 Bandung ini, para pendaftar tampak setia dan bersabar mengantre mendaftar.

Kepala Sekolah SMPN 31 Bandung, Sringatun, mengatakan PPDB 2019 di tempatnya itu memang membludak, ramai namun terkendali.

Di Punggung Kok Ada Jerawat? Bisa Jadi Gara-gara Hal Ini, Jangan Panik, Yuk Simak Cara Mengatasinya

Ia menuturkan, di hari pertama, pagi-pagi sekali sekira pukul 6.00 WIB, sebelum pendafaran dibuka para orang tua calon peserta didik sudah mengantre memenuhi lapangan.

Padahal jadwal dibuka pendaftaran setiap harinya pukul 8.00 WIB. Terlebih jadwal ASN panitia petugas datang sekira 6.30 WIB.

"Saya bingung saat itu, sementara petugas kami waktu itu berangkat sekira 6.30 WIB karena jadwal bulan saum," ujar Kepala Sekolah SMPN 31 Bandung, Sringatun, kepada Tribun Jabar, saat ditemui di kantornya, Sabtu (25/5/2019).

Kendati begitu, tak berselang lama pihaknya sudah bisa mengatasi dengan baik menggunakan sistem antrean secara tertib.

Dikatakan Sringatun, di hari pertama data pendaftar melalui antrean tersebut sudah mencapai 400 an lebih.

Pihaknya mengakui sengat mengapresiasi antusiasme masyarakat demi putra-putrinya itu.

Hidup Sebatang Kara di Usia 80 Tahun, Mak Epon Tak Menyerah, Keliling Kompleks Jajakan Makanan

"Berarti tanggung jawab orang tua terhadap kelangsungan pendidikan anaknya merupakan urusan pertama dari yang lainnya," ujarnya.

Oleh karena itu tentu pihaknya berupaya melayani pendaftar dengan baik.

Adapun dijelaskan Sringatun, karena proses pendaftaran sudah melalui sistem berbasis jaringan online ke pusat.

Beberapa penyaringan mulai dari pemberian nomor, pemanggilan, pemeriksaan berkas, verifikasi, validasi, pencatatan profil calon peserta didik hingga diupload ke pusat.

Pihaknya mengatakan standar pelayanan pihaknya dirasa sudah maksimal, mulai dari pengorganisiran fasilitas yang disediakan selama pendaftaran sudah disiapkan sebaik mungkin.

"Namun kemampuan dari jaringan internet belum cukup maksimal padahal sudah ditambah jumlah teknisi hingga 5 orang," ungkapnya.

Untuk melayani 1 orang pendaftar pelayanan waktu maksimal paling cepat 2, 3 hingga 5 menit, karena lama pada proses penentuan titik koordinat pendaftar.

Sehingga, imbuhnya, per hari pihaknya hanya mampu melayani pendaftaran hingga terverifikasi 141 pendaftar. Sementara di hari kedua mampu mengupload 123 pendaftaran.

Kim Belum Tahu Peta Persaingan Liga 1 Musim Ini, Begini Pernyataan Selengkapnya

Adapun kuota yang dapat diterima di SMPN 31 Bandung ini hanya mampu menampung 11 rombel kali 32 siswa, yakni 100 persen 352 orang siswa.

Dari 100 persen atau tersedia kuota 352 orang siswa itu dibagi oleh 90 persen zonasi, yang masih terbagi lagi menjadi 3 kategori.

Pertama yaitu kategori Zonasi murni yang berdomisili 50 persen, kategori RMP 20 persen, kategori Kombinasi 20 persen.

Di luar zonasi itu ada 10 persen lagi untuk jalur Prestasi 5 persen dan jalur Perpindahan orang tua atau mutasi 5 persen.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved