Kisah Inspiratif
Hidup Sebatang Kara di Usia 80 Tahun, Mak Epon Tak Menyerah, Keliling Kompleks Jajakan Makanan
Hidup sebatang kara di Pasiwangi, Kota Bandung, tak menjadikan Mak Epon menjadi peminta-minta. Setiap hari dia mendorong gerobak jualan makanan.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mak Epon, demikian warga Kompleks Griya Winaya Ujungberung, Kota Bandung, menyebut wanita berusia 80 tahun itu.
Di usia senjanya, dia tak mau menyerah dengan keadaan.
Hidup sebatang kara di Kelurahan Pasiwangi, Ujungberung, Kota Bandung, tak menjadikannya menjadi peminta-minta.
Mak Epon berjuang menghidupi dirinya dan menjaga kehormatannya.
Sore menjelang waktu berbuka, Mak Epon mendorong gerobak birunya keliling Kompleks Griya Winaya, menjajakan camilan berbuka.
Di dalam gerobak itu ada beraneka ragam gorengan, mulai dari bala-bala, tempe, pisang karamel, keripik, kolak, bubur sumsum, jagung keju, dan lainnya.
• Malam Nuzulul Quran Hari Ini 17 Ramadhan/21 Mei 2019, Berikut Amalan Yang Dilakukan Rasulullah SAW
Dari satu blok ke blok lain, dia menyisirnya, berhadap ada yang membeli.
Suaranya lirih menjajakan dagangan. Namun, suara roda gerobaknya yang khas, cukup membantu untuk dikenali warga kompleks.
Orang-orang menghentikannya, membeli camilan untuk berbuka.
Jika jalanan telah dilintasi dan lelah datang, Mak Epon memilih diam di tepian jalan gerbang menuju kompleks.

Banyak warga yang menghampirinya, membeli dagangan Mak Epon. Jika mereka berhenti dan tak jadi membeli, Mak Epon pun tak marah.
Di bulan lain, Mak Epon biasa keliling kompleks di pagi hari.
Hidup Sebatang Kara
Di Pasirwangi, Mak Epon hidup sebatang kara. Suaminya meninggal dunia pada 2012 lalu.
Kala suaminya masih hidup, Mak Epon berdagang berdua dengan suami.