Pilpres 2019
Prabowo Tolak Hasil Pilpres, Mahfud MD Sarankan Adu Data di MK, Suara Bisa Diubah Asalkan Ada Bukti
Mahfud MD turut menanggapi polemik pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menolak hasil perhitungan Pilpres 2019 oleh KPU.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
"Yang di KPU itu ada kesalahan memang, teknis. Tapi itu silang ya. Saya ada datanya bahwa ada suara masuk ke Prabwoo lebih banyak dari seharusnya, ada juga yang masuk jokowi. Artinya, itu tidak bersifat struktur dan sporadis," ujar Mahfud MD.
• Satu per Satu Pelaku Ujaran Kebencian yang Muncul Pasca-Pilpres 2019 Disikat, Ada Militan Prabowo
Sekali lagi, Mahfud MD menekankan, kesalahan-kesalahan seperti itu dapat diperbaiki saat adu data.
Termasuk, kata dia, mengenai kecurangan yang kerap dituduhkan kepada aparat, misalnya tuduhan BUMN, ASN, dan polisi tak netral.
"(Pembuktian kesalahan dan kecurangan) itu tempatnya di MK. Sejauh bisa membuktikan bahwa itu terjadi dan itu signifikan, (itu bisa diperbaiki). Misalnya ada kekalahan suara 8 juta, lalu ditemukan kecurangan di sebuah desa yang jumlah pemilihnya 300, diasumsikan itu curang semua. Itu kalau dikurangkan ke 8 juta itu bisa," ujar Mahfud MD.
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya, di hadapan para pendukungnya, Prabowo Subianto menyatakan sikapnya terkait perhitungan suara atau situng Pilpres 2019.
Capres nomor urut 02 itu menyebut, akan menolak hasil perhitungan suara atau situng yang curang.
Hal itu disebabkan pihaknya tak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran dalam penyelenggaran Pilpres 2019.
• Pimpinan Ponpes Sukamiskin Bandung: Pak Prabowo Orang Baik tapi . . .
Hal ini diutarakan Prabowo saat berpidato pada Selasa (14/5/2019).
"Yang jelas sikap saya adalah saya akan menolak hasil perhitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo Subianto pada tayangan siaran langsung Kompas TV.