Pilpres 2019
Satu per Satu Pelaku Ujaran Kebencian yang Muncul Pasca-Pilpres 2019 Disikat, Ada Militan Prabowo
Satu per satu pelaku ujaran kebencian yang melakukan aksinya pasca Pilpres 2019 ditangkap polisi.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID - Satu per satu pelaku ujaran kebencian yang beraksi pasca Pilpres 2019 ditangkap polisi.
Pasca Pilpres 2019 yang berlangsung 17 April 2019, setidaknya sudah ada tiga kasus ujaran kebencian yang menggemparkan masyarakat Indonesia dan berbuntut viral di media sosial.
Ketiga kasus ujaran kebencian tersebut merupakan reaksi atas ketidakpuasan pihak-pihak terhadap kontestasi Pilpres 2019 yang calonnya adalah pasangan nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin dan Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Lalu siapa saja pelaku ujaran kebencian itu dan apa motif mereka? Berikut ini tribunjabar.id telah merangkum tiga kasus ujaran kebencian yang baru-baru ini terjadi dan menggemparkan masyarakat.
1. Solatun Dulah Sayuti

Nama Solatun Dulah Sayuti mendadak viral.
Pria yang mengaku sebagai dosen Universitas Pasundan atau Unpas itu ditangkap penyidik Ditreskrimsus Polda Jabar.
Adapun Solatun Dulah Sayuti yang mengaku sebagai dosen Unpas itu, ditangkap lantaran menyebarkan ujaran kebencian di akun Facebook-nya.
Postingan Solatun Dulah Sayuti diunggah pada 9 Mei 2019.
Unggahan Solatun Dulah Sayuti itu berisi soal people power dan sadisme.
• Solatun, Mantan Dosen Unpas Kasus Ujaran Kebencian Pernah Peringatkan Romahurmuziy, Bertemu di Hotel
Dalam postingannya itu, Solatun Dulah Sayuti menyebut, jika people power tak dapat dielak, 1 orang rakyat ditembak polisi, maka akan ada 10 polisi yang dibunuh.

Berdasarkan penelusuran TribunJabar.id di akun Facebook Solatun Dulah Sayuti, Jumat (10/5/2019) saat ini postingan tersebut 'diserbu' warganet.
Sudah ada 300 komentar warganet di postingan Solatun Dulah Sayuti itu.
Mengaku Salah
Buntut dari viralnya tulisannya itu, Solatun Dulah Syauti pun mengaku salah.
• Unpas Bantah Solatun Tersangka Ujaran Kebencian Dosen Unpas, Hanya Pernah Mengajar & Itu Sudah Lama