Penyebab Sebenarnya Korban Mutilasi Meninggal, Simak Curhatan Terakhirnya pada Sugeng
Baru mengenal korban, Sugeng awalnya mengajak korban ke Pasar Besar Kota Malang sekitar pukul 07.00 WIB Sabtu (11/5/2019).
Sementara itu, Kabis Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, korban diketahui adalah seorang tuna wisma.
“Keduanya (pelaku dan korban) adalah sama-sama tuna wisma. Mereka bertemu 3 hari sebelum si perempuan meninggal,” ucap Frans Barung, Kamis (16/5/2019).
Sugeng Kerap Buat Tulisan Aneh
Ketua RW 06, Muhammad Luthfi (46) mengungkapkan bahwa Sugeng saat ini tinggal di rumah kosong di Jalan Jodipan Wetan Gang III RT 02 RW 06.
Di rumah Sugeng itu, ada beberapa tulisan aneh.
Sugeng sering menyebut nama Tuhan dan juga nama anggota keluarganya pada tulisan-tulisan itu.
Luthfi menambahkan bahwa tulisan yang dibuat oleh Sugeng bernada dendam.
"Entah itu dendam dengan warga, keluarganya, atau merasa seperti dikucilkan setelah diusir oleh warga," terang Luthfi Kamis (16/5/2019) dikutip dari SuryaMalang.com.
Bahkan, Luthfi juga sudah menduga pelaku mutilasi wanita di Pasar Besar adalah Sugeng, saat mengetahui tulisan yang ada di lokasi penemuan mayat.
Bentuk tulisan dan juga kata-kata yang ditulis pada surat yang ditinggal di lokasi Pasar Besar, mirip dengan tulisan yang ada di rumah Sugeng.
"Saya sudah menduga kalau pelakunya itu Sugeng. Karena setiap hari kalau saya ke masjid pasti melewati rumah yang ditinggali Sugeng. Jadi saya tahu persis," ucap Luthfi.

Di rumah yang ditinggali Sugeng, ada beberapa tulisan aneh berukuran besar dan kecil yang dituliskannya di tembok.
Sejumlah tulisan itu bertuliskan:
"Dendam sang arwah, Sugeng Angga Santoso",
"Melalui para utusan Allah SWT besok kalau aku mati, pembalasannya lebih kejam".