Reaksi Berlebihan Iwan Adi Sucipto Setelah Telan Info Hoax Pilpres 2019, Berujung Tantang Kapolri

Ternyata Iwan Adi Sucipto menelan informasi mentah-mentah tanpa diketahui kebenarannya.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kolase Tribun Jabar (Tribunnews/Herudin dan Facebook)
Iwan Adi Sucipto, pria dalam video viral yang berani tantang Kapolri Tito Karnavian. Jejak digitalnya diburu netizen di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Kini terungkap penyebab Iwan Adi Sucipto bernyali besar menantang Kapolri Tito Karnavian dalam video viral.

Hal ini disebabkan informasi yang berseliweran di media sosial.

Ternyata Iwan Adi Sucipto menelan informasi mentah-mentah tanpa diketahui kebenarannya.

Sosok ustaz yang mengajar di pondok pesantren di Cirebon itu memang pengguna aktif media sosial.

Adapun Iwan Adi Sucipto mengaku, tak menyaring berbagai informasi yang dikonsumsinya dari dunia maya.

Informasi ini terkait Pilpres 2019 yang kondisinya tengah memanas di antara dua kubu.

Ia mengaku sebagai relawan paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Ketika membaca postingan terkait Pilpres 2019, Iwan Adi Sucipto pun tak bisa mengontrol diri.

"Pemilu ini subhanallah, membuat saya tidak kontrol dan tidak menyaring berita-berita yang disebar di media sosial," ujarnya kepada wartawan Tribun Jabar, Selasa (14/5/2019).

 Ternyata Ini Tujuan Iwan Adi Sucipto Bikin Video Tantang Kapolri & Ulang Tahun PKI, Videonya Viral

Berdasarkan pengakuannya, Iwan mendapatkan informasi itu dari postingan yang disebutnya provokator.

Penyebaran informasi itu disebut sangat masif sehingga membuat dirinya bereaksi.

"Penyebarannya terlalu parah dan timbulkan efek provokator. Saya ini Ustaz kampung, jadi enggak tahu bagaimana penyebaran IT jadi salah seperti apa," katanya.

Ia malah langsung percaya atas informasi yang dibacanya tanpa mengecek lagi kebenarannya.

"Sebelumnya lihat postingan di media sosial, ada tulisan DN Aidit dan ada kalimat-kalimat provokatif lalu saya mempercayainya," katanya.

Hal itulah yang menyebabkan Iwan Adi Sucipto membuat video sensitif yang berani menantang Kapolri.

Iwan Adi Sucipto ditahan di Polda Jabar
Iwan Adi Sucipto ditahan di Polda Jabar (Tribunjabar/Mega Nugraha)

Tak hanya itu, videonya yang viral itu dianggap mengadudombakan Polri dan TNI.

Ia pun mengumbar pada 22 Mei yang nanti bertepatan pengumuman resmi KPU terkait Pilpres 2019 itu sebagai ulang tahun PKI.

 KRONOLOGI Iwan Adi Sucipto Viral Akibat Berani Tantang Kapolri, Jejak Digitalnya Diburu di Medsos

Menurut kuasa hukumnya, Ibrahim Kadir, Iwan Adi Sucipto membuat video tersebut atas inisiatif sendiri.

Ia menyebut, kliennya itu bersemangat sebagai tim sukses paslon 02 sehingga mengunggah video itu di media sosial.

"Tujuan yang disampaikan dia dalam video itu agar mendapatkan seorang pemimpin yang akhlakul karimah, karena beliau adalah ustaz," ujar Ibrahim.

Akibatnya, Iwan Adi Sucipto pun harus berakhir menggunakan baju tahanan.

Ia ditangkap di pondok pesantren tempatnya mengajar di Blok Kolem, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Minggu (12/5/2019) pukul 01.30 WIB.

Saat dibekuk kepolisian Polres Cirebon, ustaz yang juga dosen itu tengah bersama keluarga dan kuasa hukumnya.

Iwan mengaku, tak kabur saat dirinya ditangkap polisi.

"Awalnya saya enggak tahu ditangkap karena apa, belakangan saya dijelaskan polisi alasan penangkapan karena postingan saya itu," kata Iwan Adi Sucipto.

Ia tersangkut kasus ujaran kebencian akibat video viral itu,

Kini kasus hukumnya pun sudah dilimpahkan ke Polda Jabar.

 Iwan Adi Sucipto Akhirnya Minta Maaf, Pembuat Video Tantang Kapolri & Ulang Tahun PKI Ngaku Salah

Ia dijerat Pasal 45 ayat 2 juncto Pasal 28 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga terncam hukuman penjara di atas lima tahun.

Sadar perbuatannya salah, Iwan Adi Sucipto pun kini tampak menyesal.

Ia mengimbau agar semua orang tenang dan menunggu keputusan KPU yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019.

"Kepada seluruh rakyat Indonesia, jangan sampai terulang kembali, cukup di saya. Sekarang kita tenang, tunggu pengumuman 22 Mei," ujarnya.

Selain itu, ia pun mengingatkan agar tak menyebarkan berita bohong sembarangan.

Kin, sang dosen siap menanggung segala risiko atas perbuatannya.

Iwan Adi Sucipto, pembuat video tantang Kapolri
Iwan Adi Sucipto, pembuat video tantang Kapolri (Facebook/Relawan JOMIN)

"‎Saya akui saya salah dan saya siap tanggung risikonya karena ini jalan hidup saya. Dan kepada masyarakat jangan sebarkan berita hoaks," kata Iwan Adi Sucipto.

Selain meminta maaf secara langsung di hadapan awak media, ia pun meminta maaf melalui video.

Video tersebut kini sudah menyebar di media sosial.

Melalui video itu, ia tampak berdiri dan mengaku perbuatannya itu salah.

Iwan Budi Sucipta meminta maaf kepada Kapolri Tito Karnavian dan ucapannya yang dianggap mengadudomba Polri dan TNI.

Selain itu, ia pun meminta maaf sebagai ustaz karena telah melakukan hal yang tak tepat.

 Iwan Adi Sucipto Mengaku Relawan Prabowo-Sandi, Kini Ditahan di Polda Jabar Kasus Ujaran Kebencian

Berikut ini ucapan permintaan maafnya.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, kepada seluruh rakyat Indonesia yang kami cintai, ada pernyataan yang tidak tepat yang saya lakukan dalam medsos.

Yang pertama pernyataan Kapolri. Saya mohon maaf pada Kapolri apabila ada kata-kata saya kurang tepat memahami apa yang Bapak sampaikan tatkala upacara untuk pengamanan pemilu.

Yang kedua berkaitan dengan TNI dan Polri. Saya berniat untuk mengadudomba dan mohon dimaafkan atas kekeliruan dan kesalahan saya.

Mudah-mudahan kita tetap besatu mau Polri atau TNI adalah mencintai rakyat dan membela rakyat.

Dan yang ketiga saya memohon maaf sebagai ustaz, tidak boleh mendoakan siapa pun orang apabila mendoakan yang buruk adalah sesuatu yang tidak tepat sebagai ustaz.

Saya berterima kasih pada seluruh teman-teman di Polres Cirebon yang telah memberikan hal-hal yang positif untuk diri saya

sehingga saya bisa menjadi lebih baik menjadi ustaz yang betul-betul memberikan ketentraman, kedamaian, kesejukan bagi masyarakat Indonesia.

Terima kasih banyak, mohon dimaafkan lahir dan batin. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Video Viral Tantang Kapolri

Video tersebut berdurasi 1 menit 57 detik dan diunggah di Facebook.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria mengenakan kemeja batik biru bermotif mega mendung.

"Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh, rekan-rekan yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta'la, ayo terus kita berjuang, jangan lemah semangat. Karena semakin hari semakin kuat," katanya.

Namun, semakin lama ia berbicara emosi kemarahan terpampang di wajahnya.

Matanya melotot ketika berbicara soal mengenai Kapolri yang memerintahkan menembak mati perusuh.

"Jangan takut dengan ancaman Kapolri dengan ditembak di tempat," ucapnya.

Padahal berita polisi menembak mati perusuh adalah hoaks dan sudah diklarifikasi oleh pihak kepolisian.

Berita hoaks tersebut berasal dari sebuah blog bukan media massa.

Dalam ucapannya, pria itu membenturkan institusi TNI dan Polri.

Pria yang diduga IAS itu mengaku keluarganya berasal dari kalangan TNI.

"Dan aku yakin seluruh keluarga saya, TNI, siap tatkala ada korban, maka TNI akan tempur dengan Polri," ucapnya.

Pria itu juga menyerukan rakyat rela mati demi memperjuangkan paslon yang dibelanya.

"Mudah-mudahan kami semuanya teman-teman, jangan tidak percaya, tanggal 22 itu juga ada beberapa informasi ini dari teman-teman saya, jenderal , bahwa ternyata tanggal 22 hari ulang tahun PKI.

Ini merupakan sebuah... Ada surat dari seorang yang pemimpin PKI, dan insyaAllah kita semua semangat dan berjuang sebelum tanggal 22, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjadi Presiden dan Wakil Presiden

InsyaAllah satu persatu yang sombong, angkuh dan congkak dengan jabatannya, dengan kekayaannya, tumbang kena stroke, tumbang sakit parah, insyaAllah bismillah. Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved