Bulan Ramadhan 1440 H
Marah saat Puasa Bisa Hilangkan Pahala Puasanya, Berikut 5 Tips Menghindarinya
Marah saat puasa ternyta tak membuat batal puasa, namun dapat mengurangi pahala puasa. Berikut penjelasannya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, setiap Muslim akan menahan lapar dan haus.
Tak terkecuali menahan hawa nafsu dan emosi. Banyak yang mempertanyakan apakah marah-marah dapat membatalkan puasa Ramadhan ?
Marah bisa terjadi ketika ada yang membangkitkan marah, sehingga membuat seseorang tersebut ingin meluapkan amarahnya.
Dikutip dari berbagai sumber, marah tidak membatalkan puasa Ramadhan. Orang yang marah saat puasa, puasanya tetap sah.
Baik marah yang dilakukan dengan tujuan syar'i dan ingin mendidik, maupun marah dalam rangka zalim.
Hal tersebut sebagaimana dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,
فالصائم إذا غضب وتشاجر مع بعض الناس فصومه صحيح ولا إعادة عليه سواء كان ظالما أو مظلوما
Orang puasa ketika dia marah atau bertengkar dengan orang lain, puasanya tetap sah dan tidak wajib dia ulangi. Baik dia sebagai orang mendzalimi maupun yang didzalimi. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no 109481).
• Mimpi Basah di Siang Hari di Bulan Ramadhan Ternyata Tak Membatalkan Puasa, Ini Penjelasannya
Namun, orang yang sedang berpuasa di bulan Ramadhan hendaklah memiliki sifat lemah lembut dan berusaha menahan marah.
Hindari marah yang menyebabkan pertengkaran. Tetaplah bersikap lemah lembut kepada mereka yang melakukan kejahatan.
Hal tersebut sesuai dengan nasehat yang diberikan Nabi Muhammad SAW :
وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)
Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Muslim agar saat berpuasa menjadi orang yang berwibawa.
Ia juga mengajarkan untuk tetap menjaga kehormatan dengan menghindari maksiat dan berusaha bersabar dalam setiap keadaan.
Rasulullah SAW mengajarkan apabila dihina, dimaki prang lain atau diajak berkelahi tetaplah bersabar, menahan diri dan menyampaikan pada lawan bahwa : 'Saya sedang puasa'.
• Hukum Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu yang Belum Lunas sampai Ramadan Datang Lagi
Sehingga orang yang akan berbuat zalim mengetahui sedang berpuasa.
Seseorang boleh marah ketika didzalumi, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa: 148 :
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
– (QS. An-Nisa: 148)
Akan tetapi, umumnya orang yang marah, dia tidak bisa menahan desakan emosinya. Sehingga dia membalas orang yang dimarahi, melebihi kadar kesahalan orang itu.
Meski perbuatan tersebut tidak membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala puasanya.
Hal tersebut dikarenakan seorang Muslim hendaklah menahan diri dan menjaga lidah dari perbuatan mencela, ghibah, menebar fitnah, dan berbagai perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT pada bulan Ramadhan.
Semestinya pada bulan Ramadhan hindarilah amarah, demi menjaga kesempurnaan ibadah puasa dan menghindari segala yang menyakiti orang lain.
Sehingga tidak terjadi penyebaran fitnah, permusuhan, hingga perpecahan sesama umat.
Untuk itu, simak 5 tips menghindari emosi saar bulan Ramadhan.
• Muntah Saat Berpuasa, Batal atau Tetap Lanjut Puasa? Ini Penjelasan Secara Syari, Ada Hadisnya
1. Hindari situasi yang memicu emosi
Pastikan ketika menghadapi perdebatan atau perseteruan, hindari situasi yang memicu emosi.
Antisipasi hal kecil apapun yang dapat menyebabkan emosi.
Sehingga dapat menghindari situasi yang tak diinginkan, dan puasa berjalan lancar tanpa emosi.
2. Jangan terlalu anggap serius, anggap sebagai humor
Banyak bercanda dan berhumor ria saat puasa dapat membantu menghadapo hal-hal yang bisa memancing emosi.
Hindari gosip atau ghibah, serta masalah-masalah umum yang berkaitan dengan kebencian.
Hal tersebut agar tercipta ibadah puasa tetap sah tanpa terbakar emosi.
• Bolehkah Bermalas-malasan saat Berpuasa? Ini Penjelasannya dari Beberapa Hadits
3. Melatih diri untuk tetap rileks
Melatih diri untuk tetap rileks merupakan tips menahan emosi saat puasa, terutama bagi orang yang tempramental.
Lakukan meditasi di tempat yang sepi dan membuat nyaman ketika emosi melanda.
Selain meditasi, adapun cara membuat diri sendiri rileks, seperti mendengarkan musik, hingga mengatur teknik pernapasan dalam.
Selain itu, bisa juga mengalihkan emosi dengan tidur atau jalan kaki santai.
4. Olahraga
Olahraga penting untuk menjaga kebugaran tubuh saat puasa, serta dapat menjadi cara untuk menahan emosi dan amarah yang keluar.
Dengan berolahraga dapat membilas hormos stres kortiso dalam tubuh, dan menggantikannya dengan hormon bahagia serotonin.
Sehingga emosi dan amarah saat puasa pun dapat dikendalikan.
• Berenang Saat Berpuasa, Bagaimana Hukumnya ? Berikut Penjelasannya
5. Ikhlas memaafkan
Ketika emosi sudah tak terbendung, latihlah diri untuk menjadi orang yang pemaaf, lapang dada, dan sabar.
Jika amarah dan perasaan negatid menang, maka hal-hal positif akan berkurang.
Tak jarang sehari atau bahkan di bulan puasa Ramadhan, beberapa akan menjadi orang yang moody dan menyebalkan.
Tanamkan diri agar menjadi orang yang pemaaf agar terhindar dari dampak buruk.
Dengan memaafkan juga, dapat menambah pahala ibadah yang penuh rahmat.