Pilpres 2019
Adu Mulut Loyalis Prabowo, Kivlan Zen vs Para Loyalis SBY, Memunculkan Istilah 'Setan Gundul'
Menurut Andi Arief, Kivlan Zen mempunyai ambisi kotor dengan menuduh mantan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang yang licik.
Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: taufik ismail
"Saya tahu sifatnya mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik. Sampaikan saja bahwa SBY licik. Dia junior saya, saya yang mendidik dia, saya tahu dia orangnya licik, dia mendukung 01 waktu menang di tahun 2014," kata Kivlan Zen di sela aksi demo di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Selain itu, Kivlan Zen juga menyinggung peryataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada 'setan gundul" di Koalisi Adil Makmur Prabowo - Sandiaga Uno.
• Prabowo Kesal, Tuding Kasus Pencucian Uang Bachtiar Nasir Sengaja Dimunculkan untuk Lemahkan Kubunya
Adapun Kivlan Zen justru menyebut Andi Arief-lah setan gundul sebenarnya.
"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," ujar Kivlan Zen.

Sebelumnya diberitakan, Andi Arief berkicau soal "setan gundul" yang muncul di tengah perjalanan perjuangan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Selain itu, Andi Arief mengatakan setan gundul itu memberikan masukan kepada Prabowo Subianto yang menurutnya sesat.
Adapun Andi Arief mengatakan, Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan partai-partai politik pengusung Prabowo - Sandiaga Uno, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya, serta rakyat, bukan setan gundul.
Partai Demokrat Menjawab
Sementara itu, Partai Demokrat menanggapi tudingan Kivlan Zen bahwa SBY bertindak licik saat Pilpres 2019.
"Saya bisa memahami kondisinya, mungkin yang terjadi sekarang ini di luar ekspektasinya," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (9/5/2019).
Adapun Ferdinand Hutahaean menegaskan, Kivlan Zen sedang fitnah ketika menuding SBY tidak ingin Prabowo Subianto menjadi capres di Pilpres 2019.
• Isi Pertemuan Prabowo & Media Asing Diungkap Profesor Ini, Bahas Kecurangan Pemilu & Klaim Buktinya
"Itu fitnah! Tuduhan tak berdasar," kata Ferdinand Hutahaean.
Justru, dia menjelaskan, sejak awal SBY ingin menyukseskan Prabowo Subianto menjadi pemimpin baru di Indonesia.
Sebaliknya, ucapnya, Prabowo banyak tidak melaksanakan apa yang disampaikan dan dipesankan SBY.