Pilpres 2019

Adu Mulut Loyalis Prabowo, Kivlan Zen vs Para Loyalis SBY, Memunculkan Istilah 'Setan Gundul'

Menurut Andi Arief, Kivlan Zen mempunyai ambisi kotor dengan menuduh mantan presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai orang yang licik.

Penulis: Fauzie Pradita Abbas | Editor: taufik ismail
Repro/Kompas TV
Kivlan Zen (kiri) selaku tim negosiator dari Indonesia berjabat tangan dengan pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), Nur Misuari usai pembebasan tiga ABK Indonesia yang disandera kelompok pemberontak Abu Sayyaf sejak 9 Juli 2016 lalu, di Indanan, Sulu, selatan Filipina, Minggu (18/9/2016) pagi. 

Selain itu, Kivlan Zen juga menyinggung peryataan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada 'setan gundul" di Koalisi Adil Makmur Prabowo - Sandiaga Uno.

 Prabowo Kesal, Tuding Kasus Pencucian Uang Bachtiar Nasir Sengaja Dimunculkan untuk Lemahkan Kubunya

Adapun Kivlan Zen justru menyebut Andi Arief-lah setan gundul sebenarnya.

"Ya yang setan gundul itu dia yang setan gundul, Andi Arief setan gundul, dia yang setan. Masa kita dibilang setan gundul," ujar Kivlan Zen.

SBY, Prabowo Subianto, AHY, dan Hinca Panjaitan menyapa awak media sebelum melakukan pertemuan di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
SBY, Prabowo Subianto, AHY, dan Hinca Panjaitan menyapa awak media sebelum melakukan pertemuan di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018). (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Sebelumnya diberitakan, Andi Arief berkicau soal "setan gundul" yang muncul di tengah perjalanan perjuangan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Selain itu, Andi Arief mengatakan setan gundul itu memberikan masukan kepada Prabowo Subianto yang menurutnya sesat.

Adapun Andi Arief mengatakan, Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan partai-partai politik pengusung Prabowo - Sandiaga Uno, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya, serta rakyat, bukan setan gundul.

Partai Demokrat Menjawab

Sementara itu, Partai Demokrat menanggapi tudingan Kivlan Zen bahwa SBY bertindak licik saat Pilpres 2019.

"Saya bisa memahami kondisinya, mungkin yang terjadi sekarang ini di luar ekspektasinya," ujar Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (9/5/2019).

Adapun Ferdinand Hutahaean menegaskan, Kivlan Zen sedang fitnah ketika menuding SBY tidak ingin Prabowo Subianto menjadi capres di Pilpres 2019.

 Isi Pertemuan Prabowo & Media Asing Diungkap Profesor Ini, Bahas Kecurangan Pemilu & Klaim Buktinya

"Itu fitnah! Tuduhan tak berdasar," kata Ferdinand Hutahaean.

Justru, dia menjelaskan, sejak awal SBY ingin menyukseskan Prabowo Subianto menjadi pemimpin baru di Indonesia.

Sebaliknya, ucapnya, Prabowo banyak tidak melaksanakan apa yang disampaikan dan dipesankan SBY.

"Faktanya, pak Prabowo banyak tidak melakukan apa yang disampaikan oleh Pak SBY. Jadi Pak Prabowo lebih mendengarkan pihak lain," ujar Ferdinand Hutahaean.

Dengan demikian, kata dia, yang terjadi kini hasil pemilu presiden 2019 adalah seperti yang sekarang terlihat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved