Kesehatan
Waspada Cacar Monyet yang Mengintai Indonesia, Kenali Bahya, Ciri-ciri, dan Cara Mengobatinya
Saat ini ramai diperbincangkan penyakit cacar monyet, hingga mengintai ke Singapura. Berikut penjelasan mengenai cacar monyet hingga pencegahannya.
Penulis: Resi Siti Jubaedah | Editor: Kisdiantoro
Cacar biasanya terjadi pada bayi yang baru saja lahir.
Hal tersebut dikarenakan bayi belum memiliki daya tahan tubuh kuat dapat berujung kematian.
Cacar monyet dapat berbahaya jika dialami oleh anak-anak dan balita.
WHO menunjukan data bahwa dari 1 sampai 10 balita yang terkena cacar monyet meninggal dunia.
Namun cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia hingga kematian.
• Pernah Cacar Air, Waspadai Risiko Herpes Zoster
Lalu, bagaimana ciri-ciri dan gejala seseorang terkena penyakit cacar monyet ?
Dikutip Tribunjabar.id dari Kompas.com, gelaja yang dialami seseorang terkena cacar monyet ini beragam.
Selama lima hari sejak gejala dimulai, seseorang akan mengalami demam, sakit kepala intens, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening atau nodus limfa (limfadenopati), dan kekurangan energi.
Setelah 1-3 hari demam dimulai, ruam pada kulit mulai muncul.
Ruam tersebut mulai muncul dari area wajah, dan menyebar ke seluruh tubuh.
Pada 95 persen kasus cacar monyet, wajah pasien menjadi bagian yang paling banyak mengalami ruam.
Sedangkan adapun 75 persen kasus, bagian telapak tangan dan kaki pasien mengalami ruam banyak.
Dalam waktu 10 hari, luka berevolusi menjadi lepuhan kecil berisi cairan, bintil dan akhirnya mengerak.
WHO menjelaskan untuk menghilangkan kerak sepenuhnya, diperlukan waktu tiga minggu, meski pasien telah menjalani perawatan untuk cacar monyet.
Penderita cacar monyet akan kembali mengalami pembengkakan nodus limfa sebelum ruam menghilang.
• Inilah Perbedaan Penyakit Asam Urat dan Rematik, dari Gejala hingga Cara Mengobati