Dokter Curiga KPPS Meninggal Bukan Karena Kelelahan: 22 Tahun Jadi Dokter Belum Nemu Mati Kelelahan

Dr Ani Hasibuan mengatakan beban kerja yang diemban petugas KPPS tidak begitu menguras tenaga hingga menyebabkan kematian.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
kolase Tribun Jabar/Capture Youtube TVONE
dokter curiga anggota KPPS yang meninggal bukan karena kelelahan 

Dedi mengaku sudah melayat ke rumah sejumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal. Salah satunya ke rumah keluarga Deden Damanhuri, ketua KPPS di Kampung Sukalaksana, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.

Deden meninggal seusai menjalankan tugasnya menyelenggarakan pemilu pada Rabu 17 April 2019. Dalam kunjungannya, Dedi diterima Popon Komariah (40), istri almarhum Deden Damanhuri. Popon menyambut Dedi bersama tiga orang putrinya.

Dedi juga mengunjungi keluarga Carman, anggota KPPS di salah satu TPS di Desa Gardu, Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.

Dedi mengatakan siap menanggung semua biaya hidup dan pendidikan anak-anak Deden dan Carman.

"Mulai sekarang mereka bertiga menjadi anak asuh saya karena saya tidak tega mereka menjadi janda dan yatim. Untuk biaya hidup dan biaya pendidikan sampai dengan lulus saya yang tanggung, bila perlu sampai dengan perguruan tinggi," ujar Dedi, saat itu.

Selain itu, Dedi juga berjanji akan memerhatikan keluarga petugas pemilu yang meninggal di sejumlah daerah di Jawa Barat.

(Tribun Jabar/Haryanto)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved